Kamis, 13 September 2012

Aliran –aliran dalam ilmu psikologi dan contoh

Aliran –aliran dalam ilmu psikologi

A.    Psikologi Behaviorisme

    Behaviorisme merupakan aliran dalam pikologi yang timbul sebagai perkembangan dari psikologi pada umumnya,karna melibatkan proses prilaku atau sering disebut juga Perspektif Perilaku. Ahli psikologi dapat mempelajari individu dengan melihat prilaku dari pada melihat otak dan sistem saraf,salah satu ahli psikologi yang terkenal di Amerika John B. Watson menyatakan bahwa pandangan prilaku harus menjadi satu-satunya masalah utama dalam psikologi dan juga mempertahankan bahwa hanya dengan mempelajari apa yang dilakukan oleh seseorang, yaitu prilaku maka ilmu psikologi dapat dikembangkan karna tujuan secara teoritis adalah mamprediksi dan mengkontrol perilaku. Salah satu Experimen yang dilakukan Watson  untuk membuktikan teorinya dengan mengadakan experimen kepada seorang anak laki-laki yang bernama Albert, yaitu anak berumur 11 bulan yang diberi seekor tikus pada saat akan bermain tapi seketika Albert dibunyikan gong dengan keras oleh Watson, dan prilaku tersebut dilakukan secara terus menerus hingga akhirnya Albert merasa takut pada tikus tersebut. Akhirnya Watson berpendapat bahw reaksi emocional dapat terbentuk dengan kondisioning.
Aliran Behaviorisme sebagai reaksi aliran instropeksionisme yang salah satu menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif, Behaviorisme hanya menganalisa perilaku yang nampak saja yang dapat diukur dilukiskan dan diramalkan Teori dari aliran ini dikenal dengan teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Aliran ini juga mempersoalkan bagaimana perilaku manusia dikendalikan oleh faktor-faktor lingkungan,sehingga menimbulkan cabang Psilkologi stimulus-respon (Psikologi S-R)  yang mempelajari stimuli yang relevan di lingkungan, respon yang ditimbulkan oleh stimuli tersebut dan ada hadiah atau hukuman yang terjadi setelah respon tersebut.
Dari penjelasan diatas dapat digambarkan skema proses terjadinya Psikologi stimulus-respon yaitu:

Stimulus/rangsangan   Organisme  Respon

Ciri utama Aliran Behaviorisme
1.    Aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan hanya mengamati perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. hanya perubahan dan gerak gerik pada badan sajalah yang dipelajari. Maka sering dikatakan bahwa Behaviorisme adalah ilmu jiwa tanpa jiwa.
2.    Segala macam perbuatan dikembalikan pada refleks. Behaviorisme mencari unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatan-perbuatan bukan kesadaran, yana dinamakan refleks. Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu perangsang.
3.    Behaviorisme berpendapat bahwa pada waktu dilahirkan semua orang adalah sama. Manusia hanya mahluk yang berkembang karena kebiasaan-kebiasaan, dan pendidikan dapat mempengaruhi refleks sekehendak hatinya.

B.    Psikologi Kognitif

Psikologi kognitif merupakan reaksi terhadap behaviorisme dan sebagiannya lagi kembali kognitif dari psikologi,dimana memandang bahwa ilmu prilaku dan proses mental. Aliran ini lahir pada awal tahun 70-an ketika psikologi sosial berkembang ke arah paradigma baru manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk pasif yang digerakkan oleh lingkungannya tetapi makhluk yang paham dan berpikir tentang lingkungannya (homo sapiens). Aliran ini memunculkan teori rasionalitas dan mengembalikan unsur jiwa ke dalam kesatuan dalam diri manusia .asumsi yang digunakan adalah manusia bersifat aktif yang menafsirkan stimuli secara tidak otomatis bahkan mendistorsi lingkungan.

Kognitif terdiri dari enam tingkatan, yaitu;
1. Pengetahuan (mengingat, menghafal)
2. Pemahaman (menginterpretasikan)
3. Aplikasi (menggunakan konsep untuk memecahkan sesuatu)
4. Analisis (menjabarkan suatu konsep)
5. Sintesis (menggabungkan bagian-bagian konsep menjadi suatu konsep yang utuh)
6. Evaluasi (membandingkan nilai, ide, metode, dan sebagainya).


Perilaku manusia tidak dapat dipahami secara keseluruhan tanpa mengetahui bagaimana ia memperoleh, menyimpan dan memproses informasi, Jadi manusialah yang menentukan stimuli. Dalam perspektif Behaviorisme berkembang sebagai reaksi terhadap simulus dan respon yang telah memadai untuk meneliti bentuk prilaku yang sederhana,tetapi dalam prespektif kognitif mengabaikannya bidang penting manusia yang hanya membahas tentang proses manusia yang bernalar, membuat rencana,mengambil keputusan, dan juga dalam berkomunikasi. Salah satu contoh penggunaan prespektif kognitif adalah ketika seseorang yang berkendaraan mobil melewati jalan yang berlubang saat itu orang tersebut akan menggunakan pikiranny auntuk melewati jalan yang belubang tersebut. Dari proses tersebut sebenarnya sudah terjadi proses prespektif kognitif. 


C. Psikologi Psikoanalitik
         Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa manusia, pendiri aliran ini adalah Sigmund Freud. Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-bagiannya yang terpisah. Psikoanalisis merupakan campuran versi kognitif dan fisiologi abad 19. Khususnya Freud mengkombinasikan kognisi kesadaran, persepsi, dan memori,dengan gagasan tentang instink yang didasarkan secara biologis untuk menghasilkan teori baru tentang prilaku manusia. Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian besar prilaku manusia berasal dari proses bawah sadar (unconscious). Dengan proses bawah sadar Freud memaksudkan keyakinan, rasa takut, dan keinginan yang tidak disadari dalam diri seseorang tetapi tetap mempengaruhi prilakunya. Tujuan dari psikoanalisis dari Freud adalah membawa ketingkat kesadaran mengenai ingatan atau pikiran –pikiran yang direpres atau ditekan, yang diasumikan sebagai sumber prilaku yang tidak normal dari pasiennya.
            Dalam kehidupan sehari-hari baik orang yang normal maupun oran yang neurotik keadaan tidak sadar (unconcious ideas) bergelut untuk mengekspresikan dan dapat memodifikasi pemikiran ataupun prilaku.   Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:
a.    Id, yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egoistis, tidak bermoral dan tidak mau tahu dengan kenyataan, id adalah tabiat hewani .contohnya: ketika seseorang yang mengiginkan sesuatu pasti akan berusaha mendapatkannya apapun cara yang akan digunakan.
b.    Ego, adalah mediator antara  hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional dan realistik. Egolah yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewaninya dan hidup sebagai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas dan menyesuaikan diri dengan realita.Ego ini adalah bagian dari Id, namun sudah mendekat dengan dunia luar untuk mencari dan menemukan objek yang dapat memenuhi kebutuhan.contohnya saat kita lapar maka aka bertindak dan berfikir bagaimana rasa lapar itu hilang adalah ego sedang yang menimbulkan rasa lapar itu sendiri adalah Id.
c.               Super ego, yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili                        
                             sesuatu yang normatif atau ideal super ego disebut juga sebagai                      
                             hati nurani,merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan 
                             kultur masyarakat. Super ego memaksa ego untuk menekan                   
                             hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar.
Contohnya prilaku seorang anak yang semula dikontrol oleh orangtuanya,tetapi apabila superego telah terbentuk, maka control dari dirinya sendiri


Prespektif psikoanalitik memberikan cara baru untuk memandang beberapa contoh masalah dan semua tindakan kita memiliki suatu peyebab tetapi peenyebab itu lebih sering merupakan motif bawah sadar ketimbang rasional yang menggerakan perilaku kita. Salah satu contoh ketika kita melewati tempat yang begitu seram atau ngeri secara tidak langsung alam bawah sadar kita timbul, sehingga dapat menyebabkan rasa takut muncul yang ditandai dengan bulu kudung kita jadi merinding.


D. Psikologi Humanistik

Pada akhir tahun 1940-an munculah suatu prsepektif psikologi baru, lahir sebagai revolusi ketiga atau dikatakan sebagai mazhab ketiga psikologi. Psikologi humanistik melengkapi aspek-aspek dasar dari aliran psikoanalisis dan behaviorisme dengan memasukan aspek positif yang menentukan seperti cinta , kreativitas , nilai makna dan pertumbuhan pribadi.  Abraham Maslow (1908-1970) dipandang sebagai bapak dari psikologi humanistik. Aliran ini merupakan aliran psikologi yang merasa tidak puas dengan psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan mencari alternatif psikologi yang fokusnya hanya pada manusia dan ciri-ciri eksitensi. Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya kepada mempelajari masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia,selain mempelajari prilaku yang nampak sebaiknya mempelajari perilaku tidak nampak, juga mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran.
Dengan demikian pendekatan yang dilakukan bersifat multi displiner lebih luas lagi menyeluruh terhadap masalah-masalah umat manusia. Salah satu teori aliran ini adalah Teori Maslow tentang "Hirarkhi Kebutuhan Manusia. Teori ini menyatakan bahwa manusia akan dapat mengaktualisasikan diri dan percaya diri, manakala kebutuhan akan makanan, kesehatan, rasa aman dan diterima dalam suatu kelompok.


Gambar. Hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow

Kebutuhan untuk aktualisasi diri



Kebutuhan untuk dihargai




Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi




Kebutuhan akan rasa aman dan tentram



Kebutuhan fisiologis dasar

Keterangan :   
    Kebutuhan aktualisasi diri: kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu.
    Kebutuhan untuk dihargai: pemberian penghargaan atau reward, mengakui hasil karya individu.
    Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi:  kesempatan yang diberikan untuk menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain.
    Kebutuhan akan rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman.
    Kebutuhan fisiologis dasar:  gaji, makanan, pakaian, perumahan.


Psikologi Humanistik lebih berkaitan dengan literatur dan kemanusiaan ketimbang dengan ilmu pengetahuan,pandangan humanistik membuat hal-hal yang berguna seperti peringatan bahwa psikologi lebih menfokuskan perhatiannya kepada pemecahan masalah yang relevan dengan kesejahteraan manusia. Lebih penting lagi aliran ini mempunyai pandangan bahwa tiap-tiap individu di pengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan dengan pengalaman-pengalaman mereka sendiri.Tidak seperti prespektif yang lain Psikologi humanistik atau sering disebut perspektif fenomenologi memfokuskan sepenuhnya kepada pengalaman subjektif, perspektif ini berhubungan dengan pandangan pribadi seseorang individu tergadap suatu peristiwa fenomenologi individual.
Contoh: Dalam memenuhi kebutuhanya manusia harus memecahhkan masalah untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut,tapi setelah kebutuhan itu terpenuhi maka muncul kebutuhan lain.
E. Psikologi Biologis
Pada dasar semua peristiwa psikologis erat dengan aktivitas otak manusia dan sistem saraf ,Perspektif biologis ini mempelajari manusia dan spesies lainnya berupa mengaitkan prilaku yang terlihat terhadap peristiwa yang terjadi dalam tubuh manusia,terutama dalam otak dan sistem saraf. Aliran ini mencoba menentukan prosese neurobiologi yang mendasari prilaku dan proses mental.Prespektif biologis juga menghasilkan perkembangan dalam penilitian belajar dan memori,aliran ini juga mencapai keberhasilan yang serupa dalam mempelajari emosi dan motivasi,terutama pada spesies lain.Penilitian terhadap pasien dengan otak terbelah menunjukan bahwa pengalaman sadar diperantai oleh yang menghubungkan kedua hemisfer otak,ini menunjukan bahwa kemampuan tertentu terletak diotak.
 Hemister otak teletak disebelah kanan dan kiri, dimana bagian kanan itu berfugsi untuk mendeteksi atau mendiskriminasi yang berdasarkan pada sentuhan, dapat memahami suatu bahasa yang diolah. Pada hemister sebelah kiri berfugsi untuk memiliki kekuasaan untuk berbicara sesuai kemampuan yang telah masuk kedalam otak melalui stimulus yang telah unggul. Kemudian digerakan melalui organ tubuh yang berfungsi bisa dijelaskan dalam hubungan pada struktur tubuh dan proses biokimia yang mendasari perilaku.
Contoh dari prespektif ini yaitu individu yang  rabaan memilih objek yang telah dilihatnya, juga ketika kita bernalar dan menggeluarkan sebuah respon terhadap kejadian melalui prantara yaitu alat komunikasi mulut.



YUYUN YULIA (10.04.182)

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG


2 komentar:

  1. sangat baik
    http://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fkurniawan.wordpress.com

    BalasHapus
  2. Boleh saya ajukan pertanyaan ?
    Apa contoh kasus jelas atau ilustrasi dari media massa yang berdasarkan dengan pandangan aliran biologis..

    BalasHapus