Jumat, 26 Oktober 2012

MELAWAN KORUPSI, SIAPA TAKUT!!!


Hidup ini sangat membutuhkan uang sudah pasti.....itu menjadi faktor penyebab yang nyata terjadinya korupsi, segalanya membutuhkan uang dari hal yang kecil sekalipun misalnya hanya untuk memberi sebuah kertas HVS yang sangat murah bahkan dengan membeli sebuah barang yang begitu mewah misalnya mobil yang terbaru. aku,kamu,dan kita semua tidak bisa memungkiri hal tersebut, terkadang perbedaan yang nyata sangat erat terlihat perbedaan yang begitu jauh antara si KAYA dan si MISKIN tentunya sudah menjadi percakapan sehari-hari dimana sikaya dengan kekuasan,jabatan,harta yang melimpah dan serasa itu semua dapat ia beli dengan mudah sedangkan simiskin dengan keterbatasan,kelaparan,kemiskinannya,dan ketidak tahuannya lagi untuk mencari uang yang begitu diharapkanya. Banyak jalan menuju roma terkadang istilah itu sangat bener jika kita menyangkut pautkan demi mendaptakan UANG, segala cara akan dilakukan untuk itu tanpa berfikir dampak yang diakibatkan, hal itu pastinya akan merugikan orang banyak bahkan keluarga,sahabat,dan juga rekan kerja dapat dikorbankan semua demi satu tujuan yang nyata yang itu uang contoh kasus mencuri,merampok,menipu,bahkan permainan yang sangat cantik dilakukan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab mengambil sesuatu yang bukan hak miliknya dan memutar balikan semuanya dengan sangat indah sebut saja "SANG KORUPTOR" yang dilakukannya adalah korupsi. Terkadang manusia mungkin lupa sesuatu bahwa kebahagiaan itu tidak dapat dibeli namun diciptakan, mungkin kepuasaan yang mereka dapatkan sesaat namun segalanya tak berlangsung lama karena waktu itu berjalan mencari sebuah kebenaran yang nantinya akan membuka dan mengetahui semua yang telah dilakukan, semulanya perbuatan tersebut karna adanya peluang yang tersedia sehingga memudahkan untuk melakukan hal tersebut yaitu korupsi.seperti temanya melawan korupsi, siapa takut!karena pencegahan akan mudah jika ada kesadaran dalam diri dan mungkin pemberatasan itu yang sulit karna pada umumnya orang yang telah melakukan korupsi awalnya hanya coba-coba dan akan menjadi keterusan untuk melakukanya dengan merasa tanpa berdosa. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok). jadi dapat di artikan bahwa korupsi adalah salah satu tindakan yang mengambil dan merusak sesuatu yang bukan miliknya dengan memutar balikan keadaan yang sebenarnya dan biasnya demi mendapatkan uang. sebelumnya film kita versus korupsi telah menceritakan banyak kisah yang dilakukan oleh orang-orang yang dengan memiliki kekuasan,jabatan,dan limpahan kekayaan mampu mengambil alih semuanya, namun disaat itu juga masih ada orang-orang yang jujur dan bertanggung jawab yang memberian semuanya dengan ikhlas.
film pertama, menceritakan tentang bahwa jabatan itu sangat diperlukan untuk memudahkan semua kekuasaan ada ditanganya, dengan hal pertama yang dilakukan  dengan berjanji palsu kepada masyarakat yang nanti akan memilihnya contohnya saja pak Yatna dalam film tersebut yang menjadi lurah awalnya dia berjanji akan melakukan apapun demi kepentingan rakyatnya, namun apa yang terjadi itu hanya kata-kata angin lalu yang diucapkannya saja tanpa ada bukti yang nyata, dimana kekuasan itu dipermainkan dengan mudahnya dan menggorbankan banyak hal anak,istri,keluarga,dan kerabat.
film kedua, menecritakan seseorang yang ingin dengan mudah dan cepat mendapatkan sesuatu dengan instan tanpa berusaha dan bersabar, dalam kasus ini laras yang ingin menikah dengan kekasihnya namun tidak memiliki surat-surat yang lengkap dengan pikiran yang amat pendek kekasihnya ingin menggunakan calo atau orang dalam dengan memberikan uang atau upah agar mempelancar segala urusannya. semuanya berawal dari hal yang kecil menjadi lebih besar itulah yang menyebabkan seseorang akan terus menggunakan jasa bayaran tersebut karna kata laras " kamu adalah cerminan rumah kamu".
film ketiga menceritakan tentang pilihan hidup yang begitu sulit ketika seseorang dengan kekurangan yang dimiliki dan keterbatasanya masih bersikap jujur dan tak mau menerima sogok dengan upah yang banyak walaupun keluarganya miskin dan snagat membutuhkan uang, keteguhan hati,kerjakeras,dan rasa malu yang harus ada dalam diri.
film keempat yang terakhir, pembuatan video yang dilakukan siswi SMA yang mendapatkan hasil tentang korupsi yang terjadi di lingkungan sekolahnya mulai dari penggelapan uang buku yang dijual oleh guru tersebut dengan harga lebih tinggi dari harga dipasaran dan hal itu diwajibkan oleh setiap siswa, yang tidak membeli buku pada pak guru tersebut maka nilainya akan dikurangi, pada akhirnya ketahuan juga ternyata kepala sekolahlah yang menjadi dalang dari penjualan buku tersebut. Begitu pula dengan kehidupan seorang siswi yang serba mewah dan melakukan korupsi kecil terhadap orang tuanya yaitu dengan meminta uang bulanan keperluan pembelian buklu dengan harga tinggi, begitupula dengan ayahnya yang terlibat dalam korupsi diperusahaannya dengan menaikkan honor kerjasama antar perusahaan. Sedangkan siswi yang merekam tersebut butuh waktu yang lama untuk membeli kameranya dengan cara menabung,susah yah jaman sekarang bersikap jujur dan benar, kenapa mereka-mereka itu merasa benner yah,menurut kalian siapa yang salah ??

Kamis, 11 Oktober 2012

Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung


Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung


PROFIL

Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian Sosial RI yang menyelenggarakan program pendidikan Diploma IV Pekerjaan Sosial dan Program Pascasarjana Spesialis Pekerjaan Sosial. STKS berdiri sejak tahun 1964 sebagai peningkatan dari Kursus Kejuruan Sosial Tingkat Tinggi (KKST) dan berjangka waktu pendidikan selama 2 (dua) tahun, yang sebelumnya berbentuk Kursus Dasar Sosial A (KDSA) yang didirikan tahun 1957 dan berjangka waktu pendidikan selama 1 (satu) tahun. Sampai dengan tahun 1970, STKS Bandung hanya menyelenggarakan pendidikan Profesional Pekerjaan Sosial Tingkat Sarjana Muda. Pada tahun 1971 Program Pendidikan STKS ditingkatkan dengan dibukanya program sarjana (S1). Dengan adanya ketentuan dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI tentang dihapuskannya program sarjana muda, maka sejak tahun 1985 selain jenjang pendidikan S1, STKS juga menyelenggarakan program pendidikan jenjang Diploma III, kemudian jenjang pendidikan program Diploma IV dimulai sejak tahun akademik 1989/1990.

Sampai tahun 2011, jumlah lulusan STKS sebanyak 11.067 orang, terdiri atas lulusan program pendidikan KDSA, KKST, Sarjana Muda, Diploma III, Sarjana (S1) dan Diploma IV, serta Pascasarjana (S2). Alumni STKS Bandung tersebar di berbagai instansi pemerintah (kemensos RI, Kemendagri RI, KemenkeS RI, Kemendiknas RI, Kepolisian, TNI, dll.) pemerintah daerah, swasta maupun lembaga-lembaga internasional (UNICEF, UNDP, Save The Children, Plan International, dll.).

Pada tanggal 18 Januari 2001 status STKS sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dikukuhkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 14 Tahun 2001. Adapun Organisasi dan Tata Kerja STKS Bandung dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor: 24 PEG-HUK/2002, dan Peraturan Menteri Sosial RI Nomor: 51/HUK/2006 tentang Statuta STKS Bandung.

Disamping itu, berdasarkan Surat Persetujuan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI Nomor: 15/D/T/05 tanggal 10 Januari 2005, mulai tahun akademik 2006 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung menyelenggarakan Program Studi Profesi Pekerjaan Sosial (Spesialis-1/Sp-1). Program Pendidikan Spesialis-1 (Sp-1) Pekerjaan Sosial ini meliputi 2 (dua) konsentrasi yaitu Konsentrasi Pekerjaan Sosial Sosial Klinis dan Konsentrasi Pekerjaan Sosial Komunitas.

VISI DAN MISI           

VISI STKS Bandung
Pada Tahun 2020 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung, Menjadi Pusat Pengembangan Pendidikan Pekerjaan Sosial di Indonesia

MISI STKS Bandung
1. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran Pekerjaan Sosial
2. Menyelenggarakan Penelitian Sosial
3. Menyelenggarakan Pelayanan Sosial Melalui Pengabdian Kepada Masyarakat
4. Menyelenggarakan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri

SASARAN

Sumber potensi sasaran calon mahasiswa STKS dari pegawai Kementerian Sosial RI, pegawai pemerintah daerah, didorong pula oleh semakin kompleksnya permasalahan sosial yang sering terjadi di daerah. Permasalahan-permasalahan tersebut seringkali ditangani oleh pihak-pihak atau orang-orang yang kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang kompeten. Oleh karena itu, STKS Bandung mempunyai kewajiban untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia, terutama dalam bidang pembangunan kesejahteraan sosial.

Selain pegawai pemerintah, potensi sasaran calon mahasiswa juga adalah pegawai Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dalam penanganan  masalah sosial, pegawai panti sosial swasta, yayasan/organisasi Sosial, rumah sakit, industri dan orang/pihak yang ingin mengembangkan wawasan, pengetahuan serta keterampilan Pekerjaan Sosial baik pekerja sosial pada setting mikro maupun makro.

Struktur Organisasi
 
* Unit Penunjang
1.    Instalasi Perpustakaan
2.    Instalasi Pendidikan Agama
3.    Instalasi Komputer
4.    Instalasi Media Pembelajaran
5.    Instalasi Pusat Bahasa
6.    Instalasi Penerbitan [STKSPress]

Lokasi dan Fasilitas
 
Kampus STKS Bandung terletak di Jl.Ir.H.Juanda No.367 Bandung,
kegiatan perkuliahan dilaksanakan pada setiap hari kerja.

Fasilitas yang tersedia meliputi :
•    Ruang Kuliah
•    Ruang Ujian
•    Laboratorium Profesi Pekerjaan Sosial (indoor/outdoor)
•    Laboratorium Bahasa
•    Laboratorium Komputer
•    Perpustakaan
•    Sarana Olahraga
•    Sarana Kesenian
•    Sarana Ibadah
•    Poliklinik
•    Asrama putra dan putri (bagi mahasiswa tugas belajar)
•    Gedung Serba Guna
•    Book Store
•    Kantin
•    Free Hot Spot Internet

Dosen dan Metode Pendidikan

DOSEN
Tenaga pengajar STKS sebagian besar terdiri atas Tenaga Pengajar Tetap (95%) yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam bidang Kesejahteraan Sosial/Pekerjaan Sosial dan ilmu-ilmu Sosial lainnya dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3 serta Tenaga Pengajar Tidak Tetap yang berasal dari perguruan Tinggi di Kota Bandung.

DOSEN TETAP STKS BANDUNG

________________________________________
1.          Dra. Neni Kusumawardhani, MS
2.          Drs. Nono Sutisna, MH
3.          Dra. Meilani Dewi Setiamanah, MS
4.          Drs. Admiral Nelson Aritonang, MSSW
5.          Dra. Meiti Subardhini, M. Si
6.          Dra. Nurani Kusnadi, M. Si
7.          Dra. Emilia Hambali, MP
8.          Drs. Wawan Heryana, M. Pd
9.          Dra. Ellya Susilowati, M. Si
10.       Dra. Rokna Murni, MP
11.       Drs. Edi Suhanda, M. Si
12.       Drs. Dede Kuswanda, M. Si
13.       Drs. Suradi, M. Si
14.       Dra. Lina Favourita Sutiaputri, M. Si
15.       Dra. Teta Riasih, MP
16.       Dra. Ernalia Lia Syaodih, M. Si
17.       Dra. Ella Nurlela, M. Si
18.       Dra. Susilawati, M. Si
19.       Dra. Dwi Yuliani, M. Si
20.       Dra. Tuti Kartika, M. Si
21.       Dra. Dorang Luhpuri, SIP, MSW
22.       Dra. Endah Dwi Winarni, M. Si
23.       Dra. Nurohmi, M. Pd
24.       Drs. Bambang Indra Kentjana, M. Pd
25.       Dra. Yuti Ismudiyati, M. Si
26.       Nurhayani Lubis, SH, M. Pd
27.       Diana , SE, MP
28.       Dra. Decky Irianti, MP
29.       Drs. Suhendar, MP
30.       Dr. R. Enkeu Agiati, M. Si
31.       Dra. Krisna Dewi Setianingsih, M. Si
32.       Dr. Epi Supiadi, M. Si
33.       Dr. Nurjanah, M. Pd
34.       Drs. M. Ilyas, M. Ag, MPS. Sp    35.       Drs. Bambang Sugeng, MP
36.       Drs. Rosyikin, M. Pd
37.       Drs. Aries Effendi Ilyas, MP
38.       Dra. Eni Rahayuningsih, MP
39.       Dr. Tukino, M. Si
40.       Dr. Theresia Martina Marwanti, M.Si
41.       Dr. Bambang Rustanto, M. Hum
42.       Drs. Ajat Sudrajat, MP
43.       Dra. Denti Kardeti, M. Si
44.       Drs. Ramli, M. Pd
45.       Drs. Aam Muharam, M. Si
46.       Dr. Didiet Widiowati, M. Si
47.       Dr. Jumayar Marbun, M. Si
48.       Dra. Nenden Rainy Sundary, MP
49.       Drs. Aribowo, M. Si
50.       Dra. Milly Mildawati, MP
51.       Dr. Herry Koswara, M. Si
52.       Dr. Uke Hani Rasalwati, M. Si
53.       Dra. Ami Maryami, M. Si
54.       Dra. Dayne Trikora, M. Si
55.       Dra. Yani Sundayani, M. Pd
56.       Dra. Enung Huripah, M. Pd
57.       Dra. Popon Sutarsih, M. Pd
58.       Dra. Helly Octilia, MP
59.       Dra. Windriyati, MP
60.       Dra. Kormauli Simanihuruk, M. Si
61.       Drs. Catur Herry Wibawa, MM
62.       Dr. Aep Rusmana, S. Sos, M. Si
63.       Dra. Yeane Ellen Merry Tungga, MSW
64.       Dra. Paulmaris Yolanda Pella, M. Si
65.       Dra. Ayi Haryani, M. Pd
66.       Dra. Rini Hartini Rinda, M. Pd
67.       Moch. Zaenal Hakim, Ph. D
68.       Dr. Sakroni, SST, M. Pd
69.       Drs. Yudi Muryanto, MM

DOSEN TIDAK TETAP STKS BANDUNG

________________________________________

1.        Prof. Dr. K. Suhendra SH. M.Si.
2.        Dr. Diana Harding, M. Psi.
3.        Drs. Nandang Syarifudin, M. Ag
4.        Drs. Abdul Hamid, M.Si.
5.        Bali Widodo, SH, MH
6.        Drs. Agus Nero, M.Si.
7.        Dra. Nia Kania Winayanti, SH, MH.    8.          Drs. Nana, M.Si.
9.          Drs. Silvester Kanisius Laku, M.Pd.
10.       Edi Suharto, M. Kom
11.       Rita Zulbetti, S.SI, M.Si
12.       Dr. Ika Putra Waspada, M.Pd
13.       Dr. Carolina Nitimihardjo, MS.

METODE PENDIDIKAN

________________________________________

Metode Pendidikan yang dilakukan STKS Bandung merupakan metode gabungan:
•    Classical dengan tatap muka dan diskusi.
•    Praktek Lapangan dalam Laboratorium Indoor dan Outdoor.
•    Belajar Mandiri.
•    Pembahasan Kasus.
•    Seminar dan Diskusi dengan dosen tamu.

UKM

Terdapat beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus STKS Bandung diantaranya :
•    Resimen Mahasiswa (MENWA)
•    Student English Club (SEC)
•    Sanggar Seni Sunda (GARNIDA)
•    Dapur Sastra dan Teater (DST)
•    Unit Band STKS (UBS)
•    Paduan Suara Mahasiswa (PSM)
•    Tae Kwon Do
•    Boxer
•    Hikmaul Iman
•    Bola Volli
•    Bola Basket
•    Tenis Meja
•    Tenis Lapangan
•    Bulutangkis
•    Sepak Bola
•    Keluarga Mahasiswa Muslim (KMM)
•    Keluarga Mahasiswa Kristen (KMK)
•    Kelompok Putri STKS
•    Satuan Bakti Sosial Mahasiswa (SBSM)
•    Hima Rehsos
•    Hima Pengembangan Masyarakat

Terdapat pula Organisasi Kampus Mandiri (OKM) :
•    Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
•    Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI SPESIALIS-1 (Sp-1)
PEKERJAAN SOSIAL

Era persaingan global dewasa ini cenderung lebih banyak dipersepsi dan dimaknai orang hanya dalam nuansa persoalan ekonomi dan politik semata dibandingkan dengan kalkulasi sosial. Hal ini melahirkan ekses pada semakin kompleksnya permasalahan sosial, baik yang bersifat konvensional maupun kontemporer.

Permasalahan tersebut dapat ditangani secara efektif, apabila menggunakan pendekatan holistik dan komprehensif. Pekerjaan Sosial adalah salah satu profesi yang berkompeten mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Permasalahan yang semakin kompleks membutuhkan Pekerja Sosial Spesialis (Spesialized / Skill Social Worker) yang memiliki spesialisasi keahlian dalam penanganan berbagai masalah sosial. Spesialisasi keahlian tersebut mensyaratkan penggunaan pendekatan yang mengintegrasikan sistem, metoda-metoda lanjutan dengan teknik-teknik yang secara empiris tervalidasi serta menggunakan kerangka kerja yang bersifat holistik dan eklektik.

Berdasarkan pemikiran tersebut, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung sebagai pioneer dan center of excellent dalam pendidikan Pekerjaan Sosial di Indonesia berupaya mengembangkan Profesi Pekerjaan Sosial dengan menyelenggarakan Program Pendidikan Spesialis-1 Pekerjaan Sosial.

Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 15/D/T/05 tanggal 10 Januari 2005, mulai tahun akademik 2006 Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung menerima mahasiswa untuk Program Studi Profesi Pekerjaan Sosial (Spesialis-1 / Sp-1).


VISI
•    Menjadi Lembaga Pendidikan Pascasarjana terkemuka yang menghasilkan Pekerja Sosial Profesional yang memiliki pengetahuan, keahlian dan nilai Pekerjaan Sosial Spesialis di bidang Pekerjaan Sosial Klinis dan Komunitas.

MISI
•    Menyelenggarakan pendidikan profesional yang spesifik dan berkualitas dengan pendekatan holistik yang berorientasi pada praktik.
•    Menghasilkan Pekerja Sosial Spesialis yang memiliki komitmen dan kompetensi di bidang klinis dan komunitas sehingga terwujud profesi yang bermandat, pelaksana yang bermartabat dan pelayanan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

KONSENTRASI
Program Pendidikan Spesialis-1 (Sp-1) Pekerjaan Sosial ini meliputi 2 (dua) kosentrasi yaitu Konsentrasi Pekerjaan Sosial Klinis dan Konsentrasi Pekerjaan Sosial Komunitas.
•    Konsentrasi Pekerjaan Sosial Klinis bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisis situasi masalah serta kekuatan sosial individu, keluarga, maupun kelompok kecil; Asesmen Psikososial; Terapi Psikososial; Psikopatologi & Pekerjaan Sosial serta mampu menerapkan pendekatan & Teknologi Pekerjaan Sosial Klinis.
•    Konsentrasi Pekerjaan Sosial Komunitas bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisis situasi masalah serta kekuatan sosial, sosial organisasi & masyarakat; Analisis Kebijakan dan Perencanaan Sosial; Pengembangan Kelembagaan & Modal Sosial serta mampu menerapkan Pendekatan & Teknologi Pekerjaan Sosial Komunitas.

Lembaga Penelitian

          Lembaga Penelitian STKS ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai serta didukung oleh sumber daya manusia yang sebagian besar berlatar belakang pendidikan magister (S2) dan doktor (S3) di bidang ilmu sosial, khususnya pekerjaan sosial dan berpengalaman secara empiris dalam pembangunan sosial, serta jaringan kerja yang luas akan memudahkan pencapaian tujuan penelitian yang berguna bagi masyarakat.

Saat ini Lemlit STKS mengkonsentrasikan diri pada koleksi data permasalahan pembangunan sosial, kebijakan dan program, model-model penanganan permasalahan sosial dan analisa dampak pembangunan, sebagai fondasi untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan pemerintah.

Tidak kurang dari 100 judul penelitian, dengan obyek penelitian yang cukup beragam, telah dilaksanakan oleh Lembaga Penelitian STKS Bandung.

Dalam rangka lebih memperluas jangkauan dan mempertajam sasaran, Lembaga Penelitian STKS didukung oleh pusat-pusat kajian (Puska) yang mengembangkan diri dalam bidangnya masing-masing. Pusat-pusat kajian tersebut adalah:

a.    Lembaga Studi Pembangunan (LSP)
Lembaga Studi Pembangunan STKS Bandung memiliki 3 (tiga) bidang kegiatan yang terdiri atas:
•    Divisi Pelayanan Sosial dengan tugas utamanya melaksanakan kegiatan pelayanan sosial melalui pengembangan biro jasa pelayanan sosial, mengembangkan konsep pelayanan sosial, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemberi pelayanan sosial serta mengembangkan laboratorium pelayanan sosial di masyarakat.
•     Divisi Pengkajian dan Penelitian Masalah Sosial dengan tugas utamanya melaksanakan kegiatan pengkajian dan penelitian sosial, melakukan publikasi hasil-hasil penelitian sosial serta mengembangkan teknik-teknik penelitian sosial.
•    Divisi Pengembangan Teknologi Pelayanan Sosial dengan tugas utamanya adalah melaksanakan pengembangan teknologi Pelayanan Sosial maupun mengembangkan konsep-konsep pelayanan sosial.
b.    Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi
Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi STKS Bandung melaksanakan kajian-kajian terhadap berbagai  aspek permasalahan kebencanaan dan pengungsian melalui sudut pandang profesi pekerjaan sosial, sehingga dapat terwujud suatu disiplin spesifik Pekerjaan Sosial dengan Pengungsi, seperti terlibat langsung dalam penanganan pengungsi Korban Gempa dan Tsunami di Nangroe Aceh Darussalam. Pusat Kajian Bencana dan Pengungsi STKS Bandung dalam perjalanannya telah menjalin kerja sama dengan instansi/lembaga yang terkait dengan kepengungsian, diantaranya adalah: DEPARTEMEN SOSIAL RI, UNHCR, UN-OCHA, UNICEF, DEPARTEMEN DALAM NEGERI RI, BNPB, DEPARTEMEN KESEHATAN RI, DEPARTEMEN KIMPRASWIL RI, BANGUN MITRA SEJATI, CERIC, Universitas-universitas / Perguruan Tinggi Jurusan Kesejahteraan Sosial.

c.    Pusat Kajian Perempuan dan Keluarga (PUSKAPEGA)
Cita-cita keadilan bagi perempuan dan laki-laki dalam menggunakan hak azasinya hingga kini masih menjadi perjuangan besar. Peran gender yang dikontruksi secara sosial dan kultural pada kenyataannya telah melahirkan ketidakadilan gender dan cenderung menempatkan perempuan pada posisi yang tersubordinatif.
Berdasarkan permasalahan tersebut dipandang perlu membentuk suatu Pusat Kajian Perempuan dan Keluarga sebagai sarana untuk memberikan kontribusi dalam mengatasi permasalahan keluarga maupun dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

d.    Pusat Kajian Kelembagaan Lokal dan Pelayanan Masyarakat
Pelayanan masyarakat sebagai salah satu komponen penting dalam pemenuhan tanggung jawab dan perlindungan pemerintah terhadap warganya akan banyak mengalami privatisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan political care dari policy maker (pemerintah untuk lebih memperhatikan kelompok miskin, rentan, UKM/Koperasi.

e.    Pusat Kajian Disabilitas
Upaya penanganan penyandang cacat sampai saat ini sudah banyak dilakukan oleh pihak pemerintah maupun masyarakat, namun dipandang masih bersifat parsial baik yang dilakukan melalui panti maupun non panti. Oleh sebab itu penanganan penyandang cacat harus dilaksanakan secara terpadu, berkesinambungan dan bersifat lintas sektoral. Pusat Kajian Disabilitas STKS Bandung melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan penelaahan/pengkajian program pelayanan dan penanganan terhadap disabilitas baik yang dilaksanakan pemerintah, LSM maupun masyarakat.
 
f.    Pusat Kajian NAPZA dan HIV-AIDS
Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI pada Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung, dipandang perlu membentuk organisasi Pusat Kajian NAPZA dan HIV-AIDS STKS Bandung.
Tugas dan fungsi Pusat Kajian NAPZA dan HIV-AIDS Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung adalah melakukan berbagai kajian yang berkaitan dengan NAPZA dan HIV-AIDS serta permasalahannya baik secara teoritis maupun praktis sebagai bahan referensi pendidikan Profesi Pekerjaan Sosial di STKS Bandung pada khususnya dan masyarakat secara umum.

g.    Pusat Kajian Lanjut Usia
Bagi lanjut usia yang memiliki kemampuan ekonomi yang mencukupi, kesehatan yang memadai dan memiliki kesiapan untuk memasuki usia tua, mereka dapat merasakan kehidupannya sebagai hal yang menyenangkan. Namun tidak semua lanjut usia dapat melalui kehidupan sehari-harinya dengan cara yang menyenang-kan, karena berbagai faktor seperti kemiskinan, hidup sendiri karena ditinggal orang-orang terdekatnya, ketidakmampuan keluarga memberikan perlindungan atau perawatan menyebabkan sebagian lanjut usia hidup dalam keterlantaran.
Pusat Kajian Lanjut Usia STKS Bandung dengan berbekal ilmu kesejahteraan/ pekerjaan sosial berperan secara aktif dalam mewujudkan pelayanan/penanganan masalah kesejahteraan sosial lanjut usia.

h.    Pusat Kajian Komunitas Adat
Pembangunan nasional diperkirakan dapat memberikan kemajuan, yang berarti memberi perlindungan yang lebih aman dan sejahtera bagi semua golongan, lapisan sosial dan suku bangsa di Indonesia. Namun kenyataannya, masih terdapat sejumlah warga masyarakat yang mengalami permasalahan sosial, yaitu warga masyarakat terpencil, baik secara geografis, sosial budaya dan ketidakmampuan mengakses pelayanan sosial dasar. Pusat Kajian Komunitas Adat STKS Bandung yang memiliki keperdulian terhadap permasalahan sosial pada komunitas adat di seluruh provinsi di wilayah Indonesia, merupakan aktivitas profesional Pekerjaan Sosial dengan melakukan berbagai kajian, pemberdayaan, perlindungan sosial dan pengembangan sumber daya komunitas adat.

Lembaga Pengabdian Masyarakat

          LPM STKS hadir sebagai jembatan yang mencoba membumikan berbagai konsep dan teori Pekerjaan Sosial ke dalam lingkungan nyata. Implementasi dan pengembangan disain Praktek Pekerjaan Sosial dalam berbagai program pengabdian masyarakat, diharapkan dapat mengikis ketajaman dikotomi antar prkatek dan teori. LPM sebagai salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi di lingkungan STKS, bebrupaya mewujudkan Visi STKS untuk menjadikan STKS sebagai Center of Excellent dan Pusat Pengembangan Ilmu dan Teknologi Pekerjaan Sosial. Hal ini dicapai melalui kerja sama dengan berbagai pihak pada level organisasional lokal, regional, maupun nasional untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat mikro maupun makro.

         LPM sebagai pusat pengamalan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni pekerjaan Sosial bertujuan memajukan pembangunan kesejahteraan sosial pada semua level pemerintahan dan masyarakat.

        LPM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui: Kegiatan pelayanan langsung kepada anggota masyarakat yang kurang beruntung; kegiatan pengembangan kapasistas institusi pelayanan sosial milik pemerintah, masyarakat dan swasta, kegiatan kaji tindak dan pengembangan masyarakat wilayah binaan, kegiatan pelayanan kedaruratan dan bhakti sosial di daerah bencana, kegiatan publikasi karya pengabdian kepada masyarakat, serta memperkuat kerja sama dengan lembaga-lembaga sejenis dan lembaga-lembaga penyelenggara pelayanan sosial serta program pembangunan bidang kesejahteraan sosial, baik dalam negeri maupun luar negeri.

        Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) STKS memiliki bidang kegiatan yang terdiri atas divisi aplikasi teknologi serta pendidikan dan pelatihan masyarakat dengan tugas utama menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang aplikasi teknologi dan diklat masyarakat. Serta divisi pelayanan masyarakat dengan tujuan utama menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang pelayanan Masyarakat.

        Dalam rangka memperluas jangkauan dan mempertajam sasaran, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) STKS didukung oleh pusat-pusat pelayanan yang mengembangkan diri dalam bidangnya masing-masing. Pusat-pusat pelayanan tersebut adalah:
1.    Pemberdayaan dan Kebijakan Sosial
2.    Kelembagaan Sosial Masyarakat (KSM)
3.    NAPZA
4.    HIV-AIDS
5.    Perempuan
6.    Aging Centre
7.    Bencana dan Pengungsi
8.    Keluarga
9.    Disabilitas
10.   Anak
11.   Komunitas Adat Terpencil (KAT)

UNIT PENUNJANG STKS

Senin, 10 Januari 2011 08:35
1.    INSTALASI PERPUSTAKAAN, menyediakan pelayanan bahan pustaka, display audio visual untuk keperluan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengabdian kepada masyarakat.
2.    INSTALASI PUSAT BAHASA, menyediakan pelayanan peningkatan kemampuan berbahasa untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu kesejahteraan  sosial.
3.    INSTALASI KOMPUTER, memberikan pelayanan komputerisasi, menampung penganalisaan dan penyajian data serta penyusunan dokumen dan bahan informasi.
4.    INSTALASI PENDIDIKAN AGAMA, melakukan pengkajian dan pembinaan keagamaan bagi civitas akademika STKS Bandung.
5.    INSTALASI MEDIA PEMBELAJARAN, menyediakan pelayanan dan melakukan penataan peralatan media pembelajaran, diseminasi materi pendidikan dan  penggunaan alat audio visual.
6.    INSTALASI PENERBITAN (STKSPRESS), menyediakan pelayanan dan fasilitasi penerbitan Buku-buku ilmiah, baik untuk keperluan internal maupun eksternal. Seperti Jurnal Pekerjaan Sosial dll. Adapun Untuk Sistematikan Penulisan Naskah Jurnal Pekerjaan Sosial dapat anda unduh di SINI.


Kontak STKS


        Lokasi Kampus Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung
        Jl.Ir.H.Juanda No.367 Bandung Jawa Barat-Indonesia 40135

        Telp  : +6222-2504838
         Fax   : +6222-2502962
         e-mail  : humas@stks.ac.id