Senin, 02 April 2012

Metoda –metoda pekerjaan sosial


Metoda –metoda pekerjaan sosial
(MMPS)
SOAL JAWAB
1.      Sebagai calon pekerja sosial saudara diharapkan memiliki sifat dan perilaku sebagai pekerja sosial profesional, memiliki tanggung jawab etik terhadap klien, teman sejawat, badan/lembaga tempat bekerja, profesi, dan masyarakat. Jelaskan sifat dan perilaku serta tanggung jawab etik pekerja sosial yang dimaksud?
Jawaban
Sebagai pekerja sosial perlu memiliki sifat dan perilaku serta tanggung jawab etik pekerja sosial, karena dapat melindungi reputasi profesi, meningkatkan kompetensi dan tanggung jawab serta melindungi masyarakat. Itu menjadi tuntutan atau standar perilaku yang dianggap baik sehingga tidak terjadi malpractice, seorang pekerja sosial tentunya akan memiliki jiwa yang peka terhadap orang yang ada disekelilingnya.
Kode etik pekerja sosial :
1)      Perilaku dan sifat utama pekerja sosial profesional
Ø  Kualitas kepribadian (propriety), sebagai pekerja sosial sifat tersebut harus dimiliki karena menjadi gambaran dan cerminan ketika menghadapi klien.
Ø  Pengembangan kompetensi dan kemampuan profesional, hal tersebut menjadi acuan bagi perja sosial ketika menangani klien untuk memecahkan suatu masalah.
Ø  Pelayanan (sevice), merupakan suatu kelebihan yang akan diberikan pekerja sosial kepada klien yang sedang mendapatkan dan memperoleh masalah
Ø  Integritas (integrity), bila seorang pekerja sosial telah memiliki integritas yang tinggi tentu akan tercermin dari sikap dan prilaku yang menjadi prinsip dalam kehidupaan
Ø  Belajar dan meneliti (scholarship and research), seorang pekerja sosial sepantasnya selalu mencari dan terus mencari pengetahuan yang baru sehingga dapat menambah pengetahuannya, dalam proses pembelajaran itu pekerja sosial perlu meninjau dan meneliti sumber ilmu yang dia dapatkan agar lebih jelas kebenaranya.
2)      Tanggung jawab etik pekerja sosial terhadap klien
Ø  Mengutamakan kepentingan klien (primacy of client’s interest), hal tersebut harus menjadi prioritas yang perlu diperhatikan bagi pekerja sosial ketiha mengahadapi klien
Ø  Hak-hak dan prerograsi klien, pekerja sosial perlu mengetahui hak-hak dan prerograsi tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman antara keduanya
Ø  Konfidensialitas dan kedirian, penanganan yang dilakukan perkerja sosial harus mengetahui batasan privasi yang dimiliki klien dimana hal yang perlu untuk dibacarakan dan membantu klien dalam menghadapi masalahnya
Ø  Imbalan, terdapat sebuah timbal balik yang menjadi perhatian juga dimana ada yang memberi dan ada yang menerima tentunya pekerja sosial sebagai pemberi bantuan dan klien penerima yang nantinya akan memberikan imbalan.
3)      Tanggung jawab etik terhadap teman sejawat
Ø  Menghargai, jujur, dan menghormati , dengan sikap tersebut dapat membangun sikap kepercayaan kepada klien maupun teman sejawat.
Ø  Tanggung jawab terhadap klien temannya, ini keperdulian seorang pekerja sosial perlu digali baik klien yang ditangani maupun klien temanya.
4)      Tanggung jawab terhadap badan sosial
Ø  Menjunjung tinggi dan memegang teguh komitmennya terhadap organisasi yang mempekerjakannya.
5)      Tanggung jawab terhadap profesi
Ø  Memelihara integritas profesi, hal tersebut menjadi patokan bagi pekerja sosial untuk menghargai profesinya sebagai pekerja sosial
Ø  Pelayanan masyarakat (community service)
Ø  Pengembangan pengetahuan (development of knowledge)
6)      Tanggung jawaab terhadap masayarakat
Ø  Pekerjaan sosial hendaknya berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat, kepedulian yang ditunujukan oleh pekerja sosial akan menumbuhkan rasa percaya dan menghargai profesi tersebut bahkan sangat dibutukan dan kesejahteraan yang dibuat pekerja menjadi nilai yang positif harus dikembangka


2.      Naomi L. Brill dan Leonara Sefarica de Guzman merumuskan keterampilan Pekerjaan Sosial sebagai berikut : differential diagnosis, timing, fartialization, focus, establishing partnership, dan structur. Jelaskan istilah-istilah tersebut?
Jawaban
Ø  Differential diagnosis : ialah keterampilan yang dimiliki oleh pekerja sosial untuk memahami keunikan klien, intervensi, prinsip-prinsip individualisasi.
Hal tersebut menjadi dasar bagi pekerja sosial untuk membedakan setiap karakter dan individu yang menjadi klien.
Ø  Timing : ialah keterampilan untuk mengelola waktu. Memiliki waktu yang dibatasi. Pintar mengatur waktu dan mengkordinir waktu.
Karena dalam pemecahan masalah pekerja sosial dibatasi waktu sehingga pekerja sosial harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
Ø  Partialization : adalah seuatu keterampilan dan kemampuan yang memisahkan, mengklasifikasi,mengelompokan,merealisasikan,menganalisis dan menginterprestasikan  masalah-masalah yang dihadapi oleh klien, prioritas masalah-masalah tersebut.
Ø  Focus : ialah point of entry. Keterampilan untuk dapat fokus terhadap suatu masalah.
Dalam kaitan tersebut menjadi tutuk masuk bagi pekerja sosial dalam menjalankan suatu kasus.
Ø  Establishing partnership : ialah keterampilan mengajak klien/oarang /sistem terkait dalam pemecahan masalah, sistem klien (client system), sistem pelaksana perubahan ( change agent system ), sistem kegiatan (action system), dan sistem target sasaran (target system).
Ø  Structure : ialah keterampilan pekerja sosial untuk membatasi pelayanan yang diberikan. Diantaranya ialah keterampilan sebagai berikut: Engagement skill, Observation Skill, Communication skill, dan Empathy skill.


3.      Mr.X adalah seorang pengangguran dan pengguna alkohol, dia datang kepada Pekerja Sosial untuk meminta bantuan agar kebiasaan minum alkoholnya berkurang serta mengharapkan mendapatkan suatu keterampilan kerja sebagai bekal hidup dimasa akan datang.
a.       Jelaskan sumber-sumber apa saja yang perlu Saudara identifikasi pada kasus Mr.X
b.      Salah satu kebutuhan Mr.X adalah memperoleh latihan keterampilan pada Balai Latihan Kerja, jika dalam mendayagunakan sumber dimaksud Saudara menggunakan teknik AIMM jelaskan langkah-langkahnya.
c.       Dalam upaya menghilangkan kecanduan alkohol pada kasus Mr.X Saudara menggunakan metoda CW dan GW. Jelaskan alasan dan tujuan penggunaan kedua metoda tersebut, khusus pada metoda CW teknik dan peran pekerjaan sosial yang Saudara lakukan, pada metoda GW jenis kelompok apa yang saudara gunakan serta jelaskan tujuannya.
Jawaban
a.       Sumber-sumber yang perlu diindentifikasi pada kasus X dilihat dari berbagai sumber yang ada :
·         Sumber internal : antara lain Kemampuan Intelektual, Imaginasi, Kreatifitas, Motivasi, Semangat, Karakter Moral, Kekuatan & Ketahanan fisik, Keterampilan & Kecantikan, Pengetahuan, dll.
Hal tersebut dapat kita lihat dari dari dalam diri klien itu sendiri.
·         Sumber external : hal yang berada diluar dari diri klien, misalnya tempat lowongan kerja, dan juga adanya pihak-pihak yang dapat mempermudah klien untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
·         Sumber NonFormal ialah sumber yang terjadi karena keterikatan misalnya saudara dan lingkungan sekitar, hal tersebut menjadi motivasi serta dukungan yang diberikan oleh kerabat dekat
b.      Dilakukan melalaui empat langkah AIMM :
Singkatan tersebut
A : Analisis Kebutuhan
I : Identifikasi Sumber
M : Mobilisasi Sumber
M : Managemen Sumber
1.      Analisis kebutuhan : dimana mengumpulkan data dan informasi tentang klien. Kenutuhan yang akan digunakan sehingga dapat terpenuhi jika kasus yang dimaksud berkenaan dengan Mr X yang ingin memperoleh latihan keterampilan pada balai latihan tenaga kerja tentunya harus di analisi kebutuhan apa yang akan terpenuhi lagi untuk mendekati sumber.
2.      Identifikasi sumber : dimana menemukan dan menentukla sumber yang sesuai dengan keinginan mr X untuk membuat ia agar sejahtera
3.      Mobilisasi sumber : menggali atau menghubungkan sumber dengan klien serta memanfaatkanya, ketika mr X sudah mendapatkan sumber pekerjaan yang cocok maka perlua ada pendekatan extra.
4.      Manajemen sumber : mangatur, mengalokasikan, dan menggunakan sistem sumber agar proses pemenuhan kebutuhan sesuai, hal tersebut perlu dilakukan mr X agar dalam memperoleh pekerjaan yang baru tersebut bertahan dalam menstabilakan keterampilannya.

c.       Alasan dan tujuan menggunakan metoda CW karena metoda ini pendekatannya untuk membantu individu-individu yang mengalami masalah berdasarkan relasi satu persatu dan bersifat klinis, alasan dan tujuan menggunakan metoda GW karena metoda tersebut menggunakan kelompok sebagai media pertolongan pekerjaan sosial dan mempunyai tujuan memelihara keberfungsian personal dan sosial anggota kelompok beragam tujuan korektif, preventif, pertumbuhan sosial normal, peningkatan personal, dan partisipasi serta tanggung jawab masyarakat.
Peran pekerja sosial CW ,yaitu
1.      Broker : penyedia pelayanan
2.      Mediator : Menghubungkan klien dengan penyedia pelayanan
3.      Public educator : memberi informasi
4.      Advocate : membela hak-hak klien
5.      Outreach : menjangkau klien
6.      Behaviour specialist : menjadi ahli dalam strategi perubahan perilaku
7.      Konsultan : memberi nasihat dan saran
8.      Konseler : memberikan pelayanan konseling
Pada metoda group work (GW) metoda yang digunakan untuk menangani kasus penyembuhan terhadap pengguna alkohol tersebut adalah dengan jenis kelompok penyembuhan diman suatu kelompok yang beranggota orang mengalami masalah personal dan emosional yang berat dimana sarana pengubahan perilaku yang awalnya pengguna minuman alkohol menjadi tidak menggunakan alkohol.
Lalu bisa juga dengan meningkatkan kelompok mandiri dan pendidikan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang lebih kompleks.
Tujuannya GW menurut Gisela Konofka :
v  Individualisasi
v  Mengembangkan rasa memiliki
v  Mengembangkan kemampuan dasar untuk berpartisipasi
v  Meningkatkan respect terhadap keberbedaan
v  Mengembangkan iklim sosial yang hangat dan penuh penerimaan.

salah satu tugas dari YUYUN YULIA, NRP : 10.04.182
STKS BANDUNG, semester 3



Tidak ada komentar:

Posting Komentar