|
Pengantar
|
Setiap anak adalah pribadi yang unik. Tidak ada
satupun pasangan anak (identik) sekalipun dilahirkan sebagai kembar. Semua
ini merupakan bukti adanya pengaruh bawaan/genetis dan pengaruh lingkungan
yang berkombinasi pada setiap anak dalam proses perkembangan mereka menjadi
pribadi yang unik pula. Keadaan emosi, fisik dan psikologi anak berhubungan
erat dengan pengasuh mereka.
Terkait dengan hal di atas, sebagai pengasuh perlu
kiranya memahami dinamika perkembangan anak dan mengenali kebutuhan anak agar
dapat berkembang optimal. Selain itu informasi perkembangan anak penting
dalam menentukan pola pengasuhan yang tepat guna menghindari faktor resiko
yang mungkin ada.
|
|||
Tujuan Sesi
|
Di akhir sesi, peserta mampu :
1.
Memahami tahapan perkembangan
anak
2.
Mengidentifikasi faktor resiko yang mengakibatkan anak
rentan terhadap kekerasan, eksploitasi dan penelantaran
|
|||
Alokasi
Waktu
|
Total 120 menit:
1. 30
menit Pengantar dan
mengidentifikasi Tahapan Perkembangan Anak
2. 25
menit Diskusi Kelompok Faktor Resiko
3. 40
menit Presentasi Kelompok (pleno) : masing-masing kelompok diberi waktu 5 menit
untuk presentasi dan tanya jawab / tanggapan peserta
4. 5
menit Penyegaran
5. 10
menit Penutup
|
|||
Alat
Bantu
|
1.
1 unit Laptop dan 1 unit LCD/proyektor
2. Kertas flipchart,
spidol, ketas metaplan (MP), pita
perekat kertas.
3. Bahan presentasi
4. Lembar
informasi tahapan perkembangan
5.
Lembar
Kerja Kelompok
6.
Lembar
Penugasan Rumah
|
|||
Pokok
Bahasan
Langkah
Kegiatan
|
1.
Tahapan
Perkembangan Anak
2.
Faktor Resiko
yang mengakibatkan anak rentan terhadap kekerasan.
.
Langkah 1 : Pengantar dan Identifikasi Tahapan
Perkembangan Anak (30 Menit)
1.
Fasilitator
menjelaskan tentang tujuan sesi
2.
Fasilitator
menanyakan pada 2 orang peserta yang mempunyai anak dengan usia
yang berbeda:
“Sebutkan
perkembangan anak masing-masing orangtua saat ini (baik perkembangan fisik,
emosional/sosial, dan intelektual/ kognitif)?”
3.
Fasilitator
mencatat dan merangkum komentar peserta
4.
Fasilitator memperkenalkan
Informasi tentang Tahapan Perkembangan Anak menggunakan Bahan Bacaan 1 (atau
lihat Pedoman Pelatihan Pekerja
Kesejahteraan Anak - Panduan Fasilitator, halaman 73-78, Kemensos & Unicef, 2011)
5.
Fasilitator
meminta peserta untuk mengidentifikasi tahapan perkembangan anak masing-masing
orangtua yang hadir menggunakan Lembar Kerja 1.
Langkah 2 : Diskusi Kelompok (20 menit)
1.
Bagi peserta
menjadi 6 kelompok berdasarkan kelompok usia anak (atau sesuai kebutuhan masing-masing
kluster anak) :
Ø 0-18 bulan
Ø 18-36 bulan
Ø 3-6 tahun
Ø 7-9 tahun
Ø 10-12 tahun
Ø 13-17 tahun
2.
Minta setiap
kelompok untuk mendiskusikan hal apa saja yang dapat membuat anak menjadi rentan
(kemungkinan menjadi korban) terhadap kekerasan, eksploitasi dan penelantaran
dan tidak mencapai tahapan perkembangan yang optimal. Gunakan Lembar Kerja 2 tentang
Identifikasi Resiko
Langkah 3 : Presentasi kelompok (40 menit)
1.
Minta setiap
kelompok untuk melakukan presentasi (@5menit/ kelompok)
2.
Tanya jawab
3.
Presentasi
fasilitator menggunakan Power Point tentang Faktor Resiko terkait dengan
kondisi Anak, Keluarga dan Lingkungan
Langkah 4 : Penyegaran (5 menit)
1.
Lakukan permainan
yang ada pesan terkait dengan materi, misalnya permainan “Tupai dan Pohon”, “Angin
Berhembus”, dan lain-lain.
2.
Catatan:
Apapun permainannya, pesan yang ingin disampaikan dalam permainan tersebut
adalah ada banyak factor resiko yang
membuat anak tidak mencapai perkembangan yang optimal. (Keterangan : pada saat instruksi/perintah
permainan tidak jelas, yang dianalogkan sebagai instruksi/perintah orangtua
yang tidak jelas diterima oleh anak, dapat membuat anak tidak mencapai
perkembangan yang optimal, karena tidak sesuai dengan yang diinginkan, bahkan
mungkin perintah ambifalen/mendua antara ayah dan ibu dapat memuat anak
“kebingungan” mana yang harus diikuti).
Langkah 5 : Penutup (10 menit)
Fasilitator merangkum kembali apa yang telah
dipelajari dengan menggunakan slide Presentasi tentang Faktor Resiko yang
dapat menyebabkan anak rentan (kemungkinan menjadi korban) dan tidak mencapai
tahapan perkembangan yang optimal.
|
|||
Bahan
Bacaan
|
Bacaan inti:
Pedoman
Pelatihan Pekerja Kesejahteraan Anak - Panduan Fasilitator, halaman 73-78, Kemensos & Unicef, 2011)
·
Bacaan yang
disarankan:
·
Sarlito
Wiarawan Sarwono. Psikologi Perkembangan. Gramedia. 2010
·
Kartini
Kartono. Psikologi Perkembangan. Gramedia. 2009
|
Bahan Bacaan 1.
Tahap-tahap
Perkembangan
Bayi: (0-18 bulan)
Fisik:
0-3
bulan
§ Mengisap,
refleks menggenggam
§ Mengangkat
kepala waktu dipangku di pundak
§ Menggerakkan
tangan dengan aktif
§ Bisa
mengikuti obyek dan memusatkan perhatian
3-6
bulan
§ Berguling
§ Mengangkat
kepala waktu didudukkan
§ Mengangkat
lutut, merangkak
§ Menggapai
obyek
6-9
bulan
§ Duduk
tanpa dibantu, lebih banyak menghabiskan waktu dalam posisi tegak
§ Belajar
merangkak
§ Memanjat
tangga
§ Mengembangkan
koordinasi mata dan tangan
9-18
bulan
§ Mencapai
mobilitas, dorongan kuat untuk memanjat, merangkak
§ Berdiri
dan berjalan
§ Belajar
berjalan sendiri
§ Belajar
untuk memegang dengan ibu jari dan jari
§ Makan
sendiri
§ Memindahkan
benda-benda kecil dari satu tangan ke tangan yang lain
Emosional/sosial:
§ Ingin
kebutuhannya dipenuhi
§ Mengembangkan
rasa keamanan
§ Tersenyum
secara spontan dan responsif
§ Menyukai
gerakan, dipegang dan digoyang-goyang
§ Tertawa
keras
§ Bersosialisasi
dengan siapa saja, tapi tahu siapa ibu atau pengasuhnya
§ Merespons
kalau digelitik
§ Lebih
menyukai pengasuh
§ Mungkin
akan menangis kalau didekati orang yang tak dikenal
§ Seringkali
menunjukkan kecemasan
§ Memperluas
ikatan terhadap pengasuh utama ke dunia yang lebih luas
§ Menunjukkan
permanensi objek, tahu bahwa orang tua ada dan akan kembali (membantu anak
menangani kecemasan)
Intelektual/kognitif:
§ Vokalisasi
suara
§ Tersenyum
dan menunjukkan perasaan senang
§ Mengenal
pengasuh utama
§ Menggunakan
kedua tangan untuk memegang obyek
§ Memiliki
minat visual yang luas
§ Memasukkan
segalanya ke mulut
§ Menyelesaikan
masalah yang sederhana, misalnya: akan menyingkirkan rintangan untuk menggapai
obyek
§ Memindahkan
obyek dari satu tangan ke tangan lain
§ Merespons
perubahan di lingkungannya dan dapat mengulangi aksi yang menyebabkannya
§ Mulai
merespons kata-kata dengan selektif
§ Menunjukkan
perilaku intensional, mulai melakukan aksi
§ Menyadari
kalau ada obyek yang hilang dan akan mencarinya
§ Tertarik
dan memahami kata-kata
§ Mengucapkan
kata-kata seperti ‘mama’, ‘dada’
Anak-anak : 18-36 bulan
Fisik
- Menikmati aktivitas fisik seperti
berlari, menendang, memanjat, melompat, dll.
- Mulai dapat mengontrol keinginan untuk
buang air
- Bisa memanipulasi benda-benda kecil
dengan tangannya
Emosional/sosial
- Mulai menyadari keterbatasan; sering
mengatakan ‘tidak’.
- Membangun perasaan positif yang nyata
tentang diri sendiri melalui eksplorasi dunia yang terus menerus
- Terus mengembangkan keterampilan
komunikasi dan mengalami respons atas orang lain
- Perlu mengembangkan perasaan diri dan
melakukan sesuatunya untuk diri sendiri
- Membuat pilihan-pilihan sederhana
seperti apa yang akan dimakan, apa yang akan dipakai dan aktivitas apa
yang akan dilakukan
Intelektual/kognitif
- Anak-anak memiliki kosakata yang
terbatas antara 500-3000 kata dan hanya bisa membuat kalimat yang terdiri
dari tiga atau empat kata.
- Mereka tidak memahami tentang kata
ganti, dan hanya paham sedikit tentang kata depan
- Umumnya anak-anak bisa menghitung, tapi
mereka melakukan itu dari ingatannya, tanpa pemahaman tentang apa itu
angka.
- Secara kognitif, anak-anak dalam usia
ini sangat egosentris dan konkret dalam pemikiran mereka, dan percaya
bahwa orang dewasa tahu segalanya. Ini berarti bahwa mereka melihat
segalanya dari perspektif mereka sendiri.
- Mereka berasumsi bahwa setiap orang
lain melihat, bertindak, dan merasa seperti yang mereka lihat dan rasakan,
dan percaya bahwa orang dewasa telah tahu segalanya. Ini menimbulkan
perasaan dalam diri mereka bahwa mereka tidak perlu menjelaskan sebuah
peristiwa dengan rinci.
- Anak-anak mungkin memiliki gambaran
yang jelas tentang berbagai peristiwa yang berkaitan dengan mereka tapi
mungkin kesulitan untuk mengungkapkan pikiran mereka atau memberikan
rinciannya. Oleh sebab itu, kebanyakan pertanyaan perlu diajukan tentang
pengasuh mereka.
- Anak-anak bisa mengaitkan pengalaman
mereka bila diajukan pertanyaan secara khusus dan tepat.
- Belajar menggunakan ingatan dan
mendapatkan dasar-dasar pengendalian diri.
Prasekolah: (3-6 tahun)
Fisik:
§ bisa
berpakaian sendiri
§ telah
menyempurnakan koordinasi dan belajar banyak keterampilan baru
§ sangat
aktif dan suka melakukan hal-hal seperti memanjat, melompat, dan melalukan stunt
Emosional/sosial
- mengembangkan kemampuan untuk berbagi
dan bergantian
- bermain secara kooperatif dengan teman
sebaya
- mengembangkan kemandirian
- mengembangkan identitas etnis dan
gender
- belajar membedakan antara realita dan
fantasi
- belajar untuk membuat koneksi dan
perbedaan antara perasaan, pikiran dan tindakan
Intelektual/kognitif
- dengan anak prasekolah, kemampuan
mereka untuk memahami bahasa biasanya berkembang sebelum mereka bisa
berbicara
- pada saat berusia 6 tahun, kosakata
mereka telah meningkat antara 8000 sampai 14000 kata tapi perlu diingat
bahwa anak-anak dalam usia ini seringkali mengulangi kata-kata tanpa
sepenuhnya mengerti artinya.
- mereka telah belajar tentang penggunaan
kata depan (atas/bawah, depan/belakang, di samping) dan beberapa kata
ganti (saya, dia, mereka) dan telah mulai menguasai beberapa kata sifat.
- anak-anak prasekolah terus menjadi
egosentris dan konkret dalam pemikiran mereka. Mereka masih belum bisa
melihat sesuatu dari perspektif orang lain, dan mereka bernalar
berdasarkan hal-hal spesifik yang bisa mereka visualisasikan dan yang
penting bagi mereka (misalnya, “Ayah dan Ibu”, bukannya keluarga).
- bila ditanya, umumnya mereka siapa
mengungkapkan siapa, apa, dimana, dan kadang-kadang bagaimana, tapi tidak
kapan atau berapa banyak. Mereka juga bisa memberikan beberapa rincian
tentang sebuah kejadian.
- perlu diingat bahwa anak-anak seusia
ini akan terus kesulitan untuk menyatakan konsep tentang urutan dan waktu.
Akibatnya, mereka kelihatannya tidak konsisten waktu menceritakan sebuah
kejadian hanya karena mereka seringkali kesulitan untuk mengikuti urutan
awal-tengah-akhir.
Anak-anak usia sekolah (7-9
tahun)
Fisik:
- telah meningkatkan koordinasi dan
kekuatan
- menikmati menggunakan keterampilan
baru, baik motorik kasar atau halus
- berat badan dan tinggi badan terus
meningkat
Emosional/sosial
- kemampuan untuk berinteraksi dengan
rekan sebaya meningkat
- memiliki lebih banyak teman dari jenis
kelamin yang sama
- kemampuan untuk berkompetisi meningkat
- mengembangkan dan menguji nilai-nilai
dan kepercayaan yang akan menuntun perilaku sekarang dan masa depan.
- memiliki identitas kelompok yang kuat,
terus mengembangkan diri melalui rekan sebaya.
- perlu mengembangkan rasa penguasaan dan
pencapaian berdasarkan kekuatan fisik, pengendalian diri dan prestasi
sekolah.
Intelektual/kognitif
- pada usia awal, anak-anak mulai
berpikir logis, yang berarti bahwa mereka mulai menggunakan pengetahuan
pribadi mereka dan pengalaman mereka atas situasi tertentu untuk
menentukan apakah itu masuk akal atau tidak, bukannya menerima saja apa
yang mereka lihat.
- Konsep temporal berkembang pesat pada
usia ini, karena mereka mulai memahami gagasan tentang waktu, serta hari,
tanggal dan waktu sebagai sebuah konsep yang berbeda dengan angka.
- Kebanyakan anak-anak telah memiliki
konsep kognitif dan linguistik dasar yang diperlukan untuk
mengomunikasikan sebuah kejadian yang abusif secara memadai.
- Mereka juga bisa meniru pola bicara
orang dewasa. Akibatnya, mudah untuk dilupakan bahwa anak-anak seusia ini
masih belum berkembang sepenuhnya secara kognitif, emosional dan
linguistis.
Remaja Awal (10-12 tahun)
Fisik
- Koordinasi dan kekuatan telah meningkat
- Bagian-bagian tubuh telah berkembang
menyerupai orang dewasa
- Mulai masuk masa puber – perkembangan
seksual yang nyata, perubahan suara, dan bau badan adalah hal yang biasa
terjadi.
Emosional/sosial
- Kemampuan untuk berinteraksi dengan
rekan sebaya meningkat
- Kemampuan untuk berkompetisi meningkat
- Mengembangkan dan menguji nilai-nilai
dan kepercayaan yang akan menuntun perilaku di masa kini dan masa
mendatang
- Memiliki identitas kelompok yang kuat,
terus mengembangkan diri melalui rekan sebaya
- perlu mengembangkan rasa penguasaan dan
pencapaian berdasarkan kekuatan fisik, dan pengendalian diri
- Mengembangkan konsep diri sebagian
karena keberhasilan di sekolah
Intelektual/kognitif
- Remaja awal telah meningkatkan
kemampuan untuk belajar dan menerapkan keterampilan.
- Tahun-tahun remaja awal ditandai dengan
dimulainya berpikir abstrak tapi berubah menjadi pemikiran yang konkret di
bawah tekanan.
- Meskipun berpikir abstrak umumnya
dimulai pada periode usia ini, remaja masih mengembangkan metode penalaran
ini dan tidak bisa membuat seluruh lompatan intelektual, seperti
menyimpulkan sebuah motif atau penalaran secara hipotetis.
- Remaja dalam usia ini belajar
mengembangkan cara berpikir mereka di luar pengalaman atau pengetahuan
pribadi mereka dan mulai melihat dunia luar melalui perspektif hitam-putih
atau perspektif benar-salah.
- Kemampuan interpretatif berkembang
selama masa remaja awal ini, seperti halnya kemampuan untuk mengenal
urutan sebab dan akibat.
- Remaja awal bisa menjawab siapa, apa,
di mana, dan kapan, tapi masih mengalami kesulitan dengan pertanyaan mengapa.
Remaja Menengah (13-17 tahun)
Fisik:
- 95% telah mencapai tinggi orang dewasa
- Tidak begitu peduli dengan perubahan
fisik tapi sangat tertarik dengan penampilan pribadi
- Aktivitas fisik semakin meningkat
- Karakteristik seksual sekunder
Emosional/sosial
§ Konflik
dengan keluarga cukup menonjol akibat adanya ambivalensi tentang kemandirian
§ Ikatan
teman sebaya yang kuat
§ Suka
bereksperimen – seks, narkoba, teman, pekerjaan, perilaku yang berisiko
§ Berjuang
dengan rasa identitas
§ Angin-anginan
§ Menolak
nilai-nilai dan gagasan orang dewasa
§ Mengambil
risiko – “itu tidak akan terjadi pada saya.”
§ Mencoba
peranan orang dewasa
§ Menguji
nilai-nilai dan gagasan baru
§ Pentingnya
hubungan – mungkin telah mulai memiliki hubungan asmara
Intelektual/kognitif
§ Pertumbuhan
dalam pikiran abstrak berubah menjadi pikiran konkret di bawah tekanan
§ Hubungan
sebab-akibat dipahami dengan lebih baik
§ Sangat
asyik dengan diri sendiri
Lembar Kerja 1 :
Informasi Tahap Perkembangan Anak masing-masing
orang tua yang hadir dalam pertemuan, baik perkembangan secara fisik,
emosional/sosial, maupun intelektual /kognitif.
Petunjuk
pengisian: lembar ini diisi oleh kedua orangtua atau pengasuh
Nama Anak Penerima PKSA
|
|
||
Nama Ayah
|
|
||
Nama Ibu
|
|
||
Nama Pengasuh (Jika anak tinggal di luar rumah)
|
|
||
Informasi Perkembangan Anak
|
Anak Kesatu
(usia…………..)
|
Anak Kedua (usia………..…)
|
Anak Ketiga (usia…………..)
|
Fisik
|
|
|
|
Emosional/Sosial
|
|
|
|
Intelektual/Kognitif
|
|
|
|
Lembar Kerja 2 :
Kelompok Usia Anak
|
FAKTOR RESIKO
|
||
ANAK
|
KELUARGA/
TEMPAT PENGASUHAN UTAMA (Misal: Panti Asuhan)
|
LINGKUNGAN
|
|
0-18 bulan
|
|
|
|
18-36 bulan
|
|
|
|
3-6 tahun
|
|
|
|
7-9 tahun
|
|
|
|
10-12 tahun
|
|
|
|
13-17 tahun
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar