TEKNIK-TEKNIK DALAM PEKERJAAN SOSIAL DENGAN INDIVDU DAN KELUARGA.
Naomi Brill menyatakan bahwa terdapat beberapa teknik
yang dapat digunakan oleh pekerja sosial dalam menangani klien individu dan
keluarga. Teknik-teknik tersebut adalah :
1. Small Talk
Teknik
ini digunakan oleh pekerja sosial pada saat kontak permulaan dengan klien.
Tujuan utama small talk adalah
terciptanya suatu suasana yang dapat memberikan kemudahan bagi keduanya untuk
melakukan pembicaraan sehingga hubungan selanjutnya dalam proses intervensi
akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Biasanya small talk dimulai oleh pekerja sosial untuk membuka agar klien
dapat berbicara.
2. Ventilation
Teknik ini digunakan oleh pekerja sosial untuk membawa ke
permukaan perasaan-perasaan dan sikap-sikap yang diperlukan, sehingga
perasaan-perasaan dan sikap-sikap tersebut dapat mengurangi masalah yang
dihadapi klien. Pekerja sosial dituntut untuk dapat menyediakan kemudahan bagi
klien dalam mengungkapkan emosinya secara terbuka. Tujuan ventilation adalah untuk menjernihkan emosi yang tertekan karena
dapat menjadi penghalang bagi gerakan positif klien. Dengan membantu klien
menyatakan perasaan-perasaannya, maka pekerja sosial akan lebih siap
melaksanakan tindakan pemecahan masalah serta dapat memusatkan perhatiannya
pada perubahan pada diri klien.
3. Support
Teknik
ini mengandung arti memberikan semangat, menyokong dan mendorong aspek-aspek
dari fungsi klien, seperti kekuatan-kekuatan internalnya, cara berperilaku dan
hubungannya dengan orang lain. Support
harus didasarkan pada kenyataan dan pekerja sosial memberikan dukungan terhadap
perilaku atau kegiatan-kegiatan positif dari klien. Pekerja sosial harus
membantu klien apabila klien mengalami kegagalan dan sebaliknya lebih mendorong
klien apabila berhasil. Sebaiknya pekerja sosial menyatakan terlebih dahulu
aspek-aspek yang positif sebelum menyatakan aspek-aspek negatif dari situasi
yang dialami klien.
4. Reassurance
Teknik ini digunakan untuk memberikan jaminan kepada klien bahwa situasi
yang diperjuangkannya dapat dicapai pemecahannya dan klien mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. Reassurance
harus dibuat realistic dan tidak dapat dilakukan terhadap kenyataan yang tidak
benar. Pekerja sosial harus memberikan reassurance
dalam waktu yang tepat dan memberikan kesempatan kepada klien untuk menyatakan
perhatian dan kegagalannya secara wajar, oleh karena itu reassurance dilaksanakan dengan kesadaran bahwa penyesuaian dapat
dilakukan dalam setiap situasi. Reassurance
digunakan dengan menghargai kemampuan-kemampuan, perasaan-perasaan dan pencapaian-pencapaian
klien.
5. Confrontation
Teknik ini digunakan pada saat klien menghadapi situasi
sulit yang bertentangan dengan kenyataan. Pekerja sosial harus mengetahui
bagaimana keadaan klien, mendinginkan perasaan-perasaan sakit sehingga klien
dapat keluar dari situasi yang menyakitkan. Confrontation
sering digunakan dalam kegiatan terapi dengan tujuan agar klien dapat menerima
perilaku dan dapat menyadari sikap-sikap dan perasaan-perasaannya. Pekerja
sosial dapat mengembangkan beberapa pandangannya yang dapat memberikan motivasi
kepada klien untuk mengubah perilakunya.
6. Conflict
Konflik merupakan tipe stress yang terjadi manakala klien termotivasi oleh dua atau lebih
kebuutuhan dimana yang satu terpuaskan sementara kebutuhan yang lainnya tidak.
Konflik merupakan bagian dari hidup dan tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan
sehari-hari. Klien membutuhkan pengetahuan bagaimana mengatasinya apabila
terjadi perbedaan perasaan yang cenderung meningkat. Pekerja sosial harus
menyadari faktor-faktor emosi dan memberikan tempat untuk diungkapkan dan
mempergunakan kekuatan-kekuatan untuk kompromi dan menerima pemecahan masalah
untuk mencapai perubahan yang lebih baik.
7. Manipulation
Teknik ini merupakan keterampilan pekerja sosial dalam
mengelola kegiatan, orang-orang dan sumber-sumber yang dapat digunakan dalam
pemecahan masalah klien. Pekerja sosial harus memperhatikan : kebutuhan dan
hak-hak klien untuk terikat dalam tindakan dan pengambilan keputusan; kemampuan
klien untuk berpartisipasi; dan membedakan antara kegiatan-kegiatan untuk
kepentingan pekerja sosial dengan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan klien.
8. Universalization
Teknik ini digunakan melalui penerapan pengalaman-pengalaman
dan kekuatan-kekuatan manusia dengan situasi yang dihadapi oleh klien. Tujuan
teknik ini adalah : memberikan pengaruh kepada klien yang mengalami situasi
emosional yang berlebihan agar menyadari bahwa situasi yang sama juga dihadapi
orang lain; menyumbang dan membandingkan pengetahuan tentang cara-cara
pemecahannya kepada klien; dan memperkuat hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi klien.
9. Advice Giving and Counseling
Teknik ini berhubungan dengan upaya memberikan pendapat
yang didasarkan pada pengalaman pribadi atau hasil pengamatan pekerja sosial
dan upaya meningkatkan suatu gagasan yang didasarkan pada pendapat-pendapat
atau digambarkan dari pengetahuan professional. Keberhasilan teknik ini
ditentukan oleh kemampuan klien mempergunakannya dan kemampuan pekerja sosial
membuat assessment yang valid.
10. Activities and Programs
Teknik ini dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi klien melalui suatu
sarana tertentu. Klien diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan
tentang kesulitannya dan membawa keluar atau mengatasi secara langsung
kebutuhan dan masalah tersebut pada tingkat non verbal atau situasi permainan.
Musik, tarian, permainan, drama, kerajinan tangan, merupakan media untuk
menggambarkan kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi klien. Pekerja sosial harus
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat membantu memilih media
terbaik untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan dan situasi-situasi klien.
11. Logical Discussion
Teknik ini digunakan untuk memberikan kemampuan berpikir
dan bernalar, untuk memahami dan menilai fakta dari suatu masalah, untuk
melihat kemungkinan alternative pemecahannya dan untuk mengantisipasi serta
melihat konsekuensi-konsekuensi dalam mengevaluasi hasilnya.
12. Reward and Punishment
Reward diberikan untuk perilaku yang baik dan punishment (hukuman) diberikan untuk
perilaku yang buruk. Teknik ini digunakan dengan tujuan mengubah perilaku klien
dan pekerja sosial harus memiliki keterampilan khusus untuk mengetahui
motif-motif perilaku dan metode penguatan (enforcement).
13. Role Rehearsal
and Demonstration
Teknik ini digunakan apabila cara-cara belajar perilaku baru diperlukan.
Pekerja sosial dapat
meningkatkan fungsi sosial klien melalui latihan penampilan peranan baik
melalui diskusi atau permainan peranan atau kedua-duanya. Sebagai pengganti
permaianan peranan, pekerja sosial dapat juga mendemonstrasikan bagaimana
tindakan-tindakan tertentu dilakukan.
14. Group
Dynamics Exercise, Group Games, Literary and Audiovisual Materials
Teknik-teknik ini
berupa latihan dinamika kelompok,
permainan-permainan kelompok, kepustakaan sederhana dan penggunaan alat-alat
audio visual. Penggunaan teknik ini dapat meningkatkan partisipasi klien dalam
berbagai kegiatan dalam upaya pemecahan masalah. Pekerja sosial harus mengetahui
kapan dan bagaimana menggunakan teknik-teknik ini.
15. Andragogy
Teknik ini dilukiskan sebagai seni dan ilmu pengetahuan
untuk membantu klien dewasa belajar. Melalui andragogy, pekerja sosial dapat meningkatkan keberfungsian sosial
klien melalui pengungkapan kebutuhan, merumuskan tujuan dan merumuskan
pengalaman belajar serta mengevaluasi program klien.
16. Counciousness Raising
Teknik ini berhubungan dengan tugas membangunkan secara
positif konsep diri klien yang berkaitan dengan lingkungan dan masyarakatnya.
Pekerja sosial dapat menggunakan teknik ini dalam bekerja dengan kelompok klien
yang mengalami depresi.
17. Konseling
Konseling adalah inti dari praktek
sosial casework. Pelayanan konseling diberikan untuk terapi
masalah-masalah emosional dan interpersonal individu dan keluarga. Terdapat
tiga tahap dalam konseling, yaitu: (a) tahap membangun relasi, (b) tahap
mengeksplorasi masalah secara mendalam; dan (c) tahap mengeksplorasi
alternatif-alternatif solusinya. Konseling bagi individu dan keluarga tepat
diberikan untuk mengatasi masalah-masalah sosial-emosional, seperti masalah posttraumatic
stress disorder.
18. Intervensi krisis
Intervensi krisis bertujuan
untuk memberikan sebanyak mungkin dukungan dan bantuan kepada individu dan
keluarganya, dalam rangka memungkinkan orang yang ditolong mendapatkan kembali
keseimbangan psikologis secepat mungkin. Komponen intervensi krisis:
a. fokus pada penyembuhan
spesifik dan dibatasi waktu, dan perhatian pada mereduksi ketegangan dan
memecahkan masalah adaptasi;
b. klarifikasi dan asesmen
akurat terhadap sumber stress dan makna stress bagi individu, dan diikuti dengan
restrukturisasi kognitif secara langsung;
c. membantu individu dan
keluarga mengembangkan mekanisme pemecahan masalah adaptif;
d. berorientasi realitas, mengklarifikasi persepsi kognitif,
mengkonfrontasi penolakan dan distorsi, serta memberikan dukungan emosional.
19. Terapi Kelompok.
Terapi kelompok bertujuan untuk memudahkan penyesuaian diri
secara sosial dan emosional (sosial-emotional
adjustment) bagi individu-individu melalui proses kelompok. Partisipan
biasanya memiliki kesulitan-kesulitan dalam menyesuaikan diri. Terapi ini
dioperasikan dengan membentuk tipe-tipe kelompok sesuai kebutuhan atau
permasalahan yang dihadapi. Beberapa tipe kelompok yang kemungkinan relevan
untuk masalah-masalah yang dialami oleh individu dan keluarga adalah : (a)
kelompok rekreasi yang bertujuan untuk memberikan kesenangan, (b) kelompok
rekreasi-keterampilan, yaitu tipe kelompok yang bertujuan selain memberikan
kesenangan juga mengembangkan keterampilan-keterampilan; (c) kelompok penyembuhan,
yaitu kelompok yang dibentuk untuk menyembuhkan masalah-masalah
sosial-emosional; (d) kelompok sosialisasi, yaitu tipe kelompok yang bertujuan
untuk mengajarkan bagaimana seharusnya berperilaku sehingga tercapai
penyesuaian diri; (e) kelompok pelatihan kepekaan, yaitu tipe kelompok yang
bertujuan untuk melatih orang-orang yang tidak peka menjadi peka.
20. Penyuluhan
Penyuluhan merupakan teknik yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran individu dan keluarga terhadap suatu masalah dan bagaimana
cara mengatasinya. Sasaran penyuluhan adalah peningkatan kemampuan kognitif
dengan memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan. Bagian-bagian penting
dari setiap perubahan yang terjadi dalam keberfungsian sosial orang diakibatkan
oleh perubahan-perubahan kognitif. Perubahan kognitif sering diikuti dengan
perubahan-perubahan sikap dan perilaku. Oleh karena itu, untuk mengubah
perilaku dapat dilakukan dengan mengubah kognitifnya.
21. Mediasi
Mediasi adalah
suatu teknik untuk menghubungkan individu dan keluarga dengan sistem sumber.
Setiap pemecahan masalah memerlukan sistem sumber. Sistem sumber kadang-kadang
tidak responsif terhadap masalah dan kebutuhan pemerlu pelayanan. Oleh karena
itu, mediasi diperlukan untuk menghubungkan individu dan keluarga dengan
sumberdaya-sumberdaya yang terdapat di lingkungan.
Allhamdulillah Sangat bermanfaat terimakasih ilmunya
BalasHapussumbernya dari mana yah ada kah daftar pustaka nya?
BalasHapus