(MMPS)
SOAL JAWAB
1. Sebagai
calon pekerja sosial saudara diharapkan memiliki sifat dan perilaku sebagai
pekerja sosial profesional, memiliki tanggung jawab etik terhadap klien, teman
sejawat, badan/lembaga tempat bekerja, profesi, dan masyarakat. Jelaskan sifat
dan perilaku serta tanggung jawab etik pekerja sosial yang dimaksud?
Jawaban
Sebagai
pekerja sosial perlu memiliki sifat dan perilaku serta tanggung jawab etik
pekerja sosial, karena dapat melindungi reputasi profesi, meningkatkan
kompetensi dan tanggung jawab serta melindungi masyarakat. Itu menjadi tuntutan
atau standar perilaku yang dianggap baik sehingga tidak terjadi malpractice,
seorang pekerja sosial tentunya akan memiliki jiwa yang peka terhadap orang
yang ada disekelilingnya.
Kode
etik pekerja sosial :
1) Perilaku
dan sifat utama pekerja sosial profesional
Ø Kualitas
kepribadian (propriety), sebagai pekerja sosial sifat tersebut harus dimiliki
karena menjadi gambaran dan cerminan ketika menghadapi klien.
Ø Pengembangan
kompetensi dan kemampuan profesional, hal tersebut menjadi acuan bagi perja
sosial ketika menangani klien untuk memecahkan suatu masalah.
Ø Pelayanan
(sevice), merupakan suatu kelebihan yang akan diberikan pekerja sosial kepada
klien yang sedang mendapatkan dan memperoleh masalah
Ø Integritas
(integrity), bila seorang pekerja sosial telah memiliki integritas yang tinggi
tentu akan tercermin dari sikap dan prilaku yang menjadi prinsip dalam
kehidupaan
Ø Belajar
dan meneliti (scholarship and research), seorang pekerja sosial sepantasnya
selalu mencari dan terus mencari pengetahuan yang baru sehingga dapat menambah
pengetahuannya, dalam proses pembelajaran itu pekerja sosial perlu meninjau dan
meneliti sumber ilmu yang dia dapatkan agar lebih jelas kebenaranya.
2) Tanggung
jawab etik pekerja sosial terhadap klien
Ø Mengutamakan
kepentingan klien (primacy of client’s interest), hal tersebut harus menjadi
prioritas yang perlu diperhatikan bagi pekerja sosial ketiha mengahadapi klien
Ø Hak-hak
dan prerograsi klien, pekerja sosial perlu mengetahui hak-hak dan prerograsi
tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman antara keduanya
Ø Konfidensialitas
dan kedirian, penanganan yang dilakukan perkerja sosial harus mengetahui
batasan privasi yang dimiliki klien dimana hal yang perlu untuk dibacarakan dan
membantu klien dalam menghadapi masalahnya
Ø Imbalan,
terdapat sebuah timbal balik yang menjadi perhatian juga dimana ada yang
memberi dan ada yang menerima tentunya pekerja sosial sebagai pemberi bantuan
dan klien penerima yang nantinya akan memberikan imbalan.
3) Tanggung
jawab etik terhadap teman sejawat
Ø Menghargai,
jujur, dan menghormati , dengan sikap tersebut dapat membangun sikap
kepercayaan kepada klien maupun teman sejawat.
Ø Tanggung
jawab terhadap klien temannya, ini keperdulian seorang pekerja sosial perlu
digali baik klien yang ditangani maupun klien temanya.
4) Tanggung
jawab terhadap badan sosial
Ø Menjunjung
tinggi dan memegang teguh komitmennya terhadap organisasi yang
mempekerjakannya.
5) Tanggung
jawab terhadap profesi
Ø Memelihara
integritas profesi, hal tersebut menjadi patokan bagi pekerja sosial untuk
menghargai profesinya sebagai pekerja sosial
Ø Pelayanan
masyarakat (community service)
Ø Pengembangan
pengetahuan (development of knowledge)
6) Tanggung
jawaab terhadap masayarakat
Ø Pekerjaan
sosial hendaknya berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan umum masyarakat,
kepedulian yang ditunujukan oleh pekerja sosial akan menumbuhkan rasa percaya
dan menghargai profesi tersebut bahkan sangat dibutukan dan kesejahteraan yang
dibuat pekerja menjadi nilai yang positif harus dikembangka
2. Naomi
L. Brill dan Leonara Sefarica de Guzman merumuskan keterampilan Pekerjaan
Sosial sebagai berikut : differential
diagnosis, timing, fartialization, focus, establishing partnership, dan structur. Jelaskan istilah-istilah
tersebut?
Jawaban
Ø Differential diagnosis
: ialah keterampilan yang dimiliki oleh pekerja sosial untuk memahami keunikan
klien, intervensi, prinsip-prinsip individualisasi.
Hal tersebut menjadi
dasar bagi pekerja sosial untuk membedakan setiap karakter dan individu yang
menjadi klien.
Ø Timing :
ialah keterampilan untuk mengelola waktu. Memiliki waktu yang dibatasi. Pintar
mengatur waktu dan mengkordinir waktu.
Karena dalam pemecahan
masalah pekerja sosial dibatasi waktu sehingga pekerja sosial harus
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
Ø Partialization :
adalah seuatu keterampilan dan kemampuan yang memisahkan, mengklasifikasi,mengelompokan,merealisasikan,menganalisis
dan menginterprestasikan masalah-masalah
yang dihadapi oleh klien, prioritas masalah-masalah tersebut.
Ø Focus : ialah
point of entry. Keterampilan untuk dapat fokus terhadap suatu masalah.
Dalam kaitan tersebut
menjadi tutuk masuk bagi pekerja sosial dalam menjalankan suatu kasus.
Ø Establishing
partnership : ialah keterampilan mengajak
klien/oarang /sistem terkait dalam pemecahan masalah, sistem klien (client
system), sistem pelaksana perubahan ( change agent system ), sistem kegiatan
(action system), dan sistem target sasaran (target system).
Ø Structure :
ialah keterampilan pekerja sosial untuk membatasi pelayanan yang diberikan.
Diantaranya ialah keterampilan sebagai berikut: Engagement skill, Observation
Skill, Communication skill, dan Empathy skill.
3. Mr.X
adalah seorang pengangguran dan pengguna alkohol, dia datang kepada Pekerja
Sosial untuk meminta bantuan agar kebiasaan minum alkoholnya berkurang serta
mengharapkan mendapatkan suatu keterampilan kerja sebagai bekal hidup dimasa
akan datang.
a. Jelaskan
sumber-sumber apa saja yang perlu Saudara identifikasi pada kasus Mr.X
b. Salah
satu kebutuhan Mr.X adalah memperoleh latihan keterampilan pada Balai Latihan
Kerja, jika dalam mendayagunakan sumber dimaksud Saudara menggunakan teknik
AIMM jelaskan langkah-langkahnya.
c. Dalam
upaya menghilangkan kecanduan alkohol pada kasus Mr.X Saudara menggunakan
metoda CW dan GW. Jelaskan alasan dan tujuan penggunaan kedua metoda tersebut,
khusus pada metoda CW teknik dan peran pekerjaan sosial yang Saudara lakukan,
pada metoda GW jenis kelompok apa yang saudara gunakan serta jelaskan
tujuannya.
Jawaban
a. Sumber-sumber
yang perlu diindentifikasi pada kasus X dilihat dari berbagai sumber yang ada :
·
Sumber internal :
antara lain Kemampuan Intelektual, Imaginasi, Kreatifitas, Motivasi, Semangat,
Karakter Moral, Kekuatan & Ketahanan fisik, Keterampilan & Kecantikan,
Pengetahuan, dll.
Hal tersebut dapat kita
lihat dari dari dalam diri klien itu sendiri.
·
Sumber external : hal
yang berada diluar dari diri klien, misalnya tempat lowongan kerja, dan juga
adanya pihak-pihak yang dapat mempermudah klien untuk mengembangkan potensi
yang ada dalam dirinya.
·
Sumber NonFormal ialah
sumber yang terjadi karena keterikatan misalnya saudara dan lingkungan sekitar,
hal tersebut menjadi motivasi serta dukungan yang diberikan oleh kerabat dekat
b. Dilakukan
melalaui empat langkah AIMM :
Singkatan tersebut
A : Analisis Kebutuhan
I : Identifikasi Sumber
M : Mobilisasi Sumber
M : Managemen Sumber
1. Analisis
kebutuhan : dimana mengumpulkan data dan informasi tentang klien. Kenutuhan
yang akan digunakan sehingga dapat terpenuhi jika kasus yang dimaksud berkenaan
dengan Mr X yang ingin memperoleh latihan keterampilan pada balai latihan
tenaga kerja tentunya harus di analisi kebutuhan apa yang akan terpenuhi lagi
untuk mendekati sumber.
2. Identifikasi
sumber : dimana menemukan dan menentukla sumber yang sesuai dengan keinginan mr
X untuk membuat ia agar sejahtera
3. Mobilisasi
sumber : menggali atau menghubungkan sumber dengan klien serta memanfaatkanya,
ketika mr X sudah mendapatkan sumber pekerjaan yang cocok maka perlua ada
pendekatan extra.
4. Manajemen
sumber : mangatur, mengalokasikan, dan menggunakan sistem sumber agar proses
pemenuhan kebutuhan sesuai, hal tersebut perlu dilakukan mr X agar dalam
memperoleh pekerjaan yang baru tersebut bertahan dalam menstabilakan
keterampilannya.
c. Alasan
dan tujuan menggunakan metoda CW karena metoda ini pendekatannya untuk membantu
individu-individu yang mengalami masalah berdasarkan relasi satu persatu dan
bersifat klinis, alasan dan tujuan menggunakan metoda GW karena metoda tersebut
menggunakan kelompok sebagai media pertolongan pekerjaan sosial dan mempunyai
tujuan memelihara keberfungsian personal dan sosial anggota kelompok beragam
tujuan korektif, preventif, pertumbuhan sosial normal, peningkatan personal,
dan partisipasi serta tanggung jawab masyarakat.
Peran
pekerja sosial CW ,yaitu
1. Broker
: penyedia pelayanan
2. Mediator
: Menghubungkan klien dengan penyedia pelayanan
3. Public
educator : memberi informasi
4. Advocate
: membela hak-hak klien
5. Outreach
: menjangkau klien
6. Behaviour
specialist : menjadi ahli dalam strategi perubahan perilaku
7. Konsultan
: memberi nasihat dan saran
8. Konseler
: memberikan pelayanan konseling
Pada metoda group work
(GW) metoda yang digunakan untuk menangani kasus penyembuhan terhadap pengguna
alkohol tersebut adalah dengan jenis kelompok penyembuhan diman suatu kelompok
yang beranggota orang mengalami masalah personal dan emosional yang berat
dimana sarana pengubahan perilaku yang awalnya pengguna minuman alkohol menjadi
tidak menggunakan alkohol.
Lalu bisa juga dengan
meningkatkan kelompok mandiri dan pendidikan untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang lebih kompleks.
Tujuannya
GW menurut Gisela Konofka :
v Individualisasi
v Mengembangkan
rasa memiliki
v Mengembangkan
kemampuan dasar untuk berpartisipasi
v Meningkatkan
respect terhadap keberbedaan
v Mengembangkan
iklim sosial yang hangat dan penuh penerimaan.
salah satu tugas dari YUYUN YULIA, NRP : 10.04.182
STKS BANDUNG, semester 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar