Tugas individu
LAPORAN HASIL ASSESMENT DAN
RENCANA INTERVENSI TENTANG PERMASALAHAN ANAK TERLANTAR DI RPSAA (RUMAH
PERLINDUNGAN SOSIAL ASUHAN ANAK)
CIUMBULEUIT KOTA BANDUNG
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pengganti
UAS
Praktik
Pekerjaan Sosial dengan Anak
Dosen
:
Dra.
Rini Hartini Rinda A.,M.Pd
Oleh
Yuyun Yulia
(10.04.182)
Kelas
3 A
SEKOLAH
TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Fenomena
merebaknya anak terlantar di Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek.
Hidup menjadi anak terlantar memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan,
karena mereka berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan
keberadaan mereka tidak jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga,
masyarakat dan negara. Namun, perhatian terhadap nasib anak terlantar tampaknya
belum begitu besar dan solutif. Padahal mereka adalah saudara kita. Mereka
adalah amanah Allah yang harus dilindungi, dijamin hak-haknya, sehingga
tumbuh-kembang menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan bermasa
depan cerah. Dari tahun ke tahun jumlah anak terlantar semakin meningkat, menunjukkan bahwa kualitas hidup dan masa depan anak- anak sangat memperihatinkan, padahal
mereka adalah aset, investasi SDM dan sekaligus tumpuan masa depan bangsa. Jika kondisi dan
kualitas hidup anak kita memprihatinkan, berarti masa depan bangsa dan negara juga kurang
menggembirakan. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, sebagian dari anak bangsa kita mengalami lost generation (generasi yang hilang).
Anak
mempunyai arti penting dalam estafet perjuangan mencapai cita-cita bangsa. Oleh
karena itu diperlukan perlindungan anak untuk mencapai kesejahteraan. Anak terlantar merupakan permasalahan yang
terkait dengan keberadaan masa depan anak secara umum sebagai penerus generasi
bangsa. Oleh karena itu penanganan agar anak terlantar menjadi tanggung jawab
bersama agar didapatkan upaya yang lebih efektif dan optimal. Pada dasar penanganan
anak terlantar di arahkan pada upaya untuk menjamin agar hak-hak anak seperti
yang telah tertera di atas, Dengan terpenuhinya hak-hak anak dimaksud dapat
mendorong pada situasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan social anak.
Secara umum kesejahteraan anak adalah terpenuhinya keseluruhan hak-hak anak
mulai dari dalam kandungan sampai batas usia 18 tahun. Hak-hak tersebut
meliputi hak kelangsungan hidup, tumbuh kembang, memperoleh perlindungan dan
hak untuk berpartisipasi ( Irwan Julianto, 2002 ). Hak tersebut merupakan hak
yang fundamental dan sesuai dengan konvensi hak anak ( KHA ) yang telah
diretifikasi Indonesia melalui Keppres nomor 36 tahun 1990. Konsekuensi bagi
Negara yang meretifikasi KHA adalah sempurnanya pemenuhan hak-hak di negara
tersebut.
Dalam
rangka peningkatan kesejahteraan social anak, Departemen Sosial memiliki
tanggung jawab untuk mewujudkan dalam bentuk pelayanan social anak terlantar.
Pelayanan social tersebut secara garis besar meliputi system pelayanan social
anak terlantar dalam panti dan luar panti. System pelayanan social dalam panti
menekankan pada palayanan yang difokuskan pada upaya yang sistematis dengan
menggunakan panti sebagai media pelayanan. Sebagai pelayanan yang sistematis,
palayanan dalam panti ( PSBR ) menggunakan metode bimbingan social sebagai
komponen penting dan strategis baik dalam kerangka pembinaan maupun
pembelajaran bagi anak terlantar agar dapat terpenenuhi kebutuhannya sekaligus
sebagai media untuk merancang dan menentukan masa depannya.
Oleh
sebab itu maka pekerja sosial atau pelaksana pelayanan ( baik yan bekerja
dengan individu maupun yang bekerja dengan kelompok ) harus termapil secara
social. Dengan demikian keterampilan mereka dapat diinternaliasikan pada anak
asuh (klien). Terdapat b nanyak pendekatan yang digunakan dalam case work maupun group work, diantaranya adalah Role
Playing, problem solving, Sosio Drama, Dekat kelompok, Latihan menjadi
orang tua yang efektif dan melatih ketegasan. Selama ini belujm ada panduan
yang praktis yang menjadi pegangan para pekerja social san pelaksana pelayana
dalam memberikan bimbingan social kepada anak asuh (klien), sehingga pelaksana
bimbingan social lebih didasarkan kepada pengalaman probadi masing-masing
pekerja social. Sementara itu permasalahan selalu terjadi baik pada awal
pelaksanaan kegiatan, pertengahan kegiatan maupun akhir kegiatan. Permasalahan
biasanya menyangkut anak asuh (klien) dengan keluarga asuh maupun anak asuh (
klien) dengan anak asuh ( klien) itu sendiri.
B. Manfaat
dan Tujuan
Adanya
makalah yang disusun ini, mempunyai maksud untuk menyediakan informasi dan
refensi bagi pengurus panti social anak dalam mengembangkan pelayanan, selain
itu meningkatkan kemapauan panti social anak, baik dari aspek perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian penyelenggraan pelayanan dan perlindungan bagi
anak-anak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan local di masing-masing wilayah.
Upaya umum yang di berikan juga mempunyai tujuan umum yaitu memberikan pedoman
bagi pekerja social dan pelaksana pelayanan anak terlantar dalam panti
bimbingan social agar anak asuh ( klien ) dapat ditingkatkan kemampuan fisik
dan kesehatannya, keterampilan kerjanya, mental spiritualnya serta kemampuan
hidup bermasyarakat, kasus dalam klien yang menjadi assesment nantinya akan
memberikan cerita dan pengalaman baru bagi penulis dan pembaca untuk dapat
dijadikan pelajaran.
BAB II
PROFIL LEMBAGA
A.
Lokasi
survei :
RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan
Anak) Jl. Ciumbuleuit Bandung
B.
Profil
Lembaga RPSAA
a.
Sejarah
Pada tahun 1946 semasa sisa-sisa
pemerintahan Belanda, Palang Merah
Belanda mengumpulkan anak-anak gelandangan yang berada di kota Bandung dan
ditampung di sebuah rumah yang diberi
nama “Rumah Penampungan Fakir Miskin“ terletak di Jl. Pasirkaliki No.93
Bandung, yang pelaksanaan kegiatannya berada di bawah naungan Kantor Sosial
Keresidenan Priangan. Anak - anak tersebut sebagian besar adalah anak - anak
yang kehilangan rumah dan orang tuanya pada waktu tentara Belanda menyerang
Kota Bandung.
Rumah Penampungan Fakir Miskin pada
tahun 1952 berubah nama menjadi Rumah
Yatim Piatu Indonesia. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1955, Rumah
Penampungan Fakir Miskin berubah nama
lagi menjadi Panti Asuhan “Wisma Putra”
dengan menempati rumah di Jalan Ciumbuleuit No.105 Bandung yang diresmikan oleh
Bapak Menteri Sosial Republik Indonesia, yaitu Bapak Mulyadi Joyomartono pada tanggal 14 Mei 1958.
Selanjutnya Bapak Kepala Dinas
Provinsi Jawa Barat menerbitkan surat Nomor 594.3/737/TU/1999 tanggal 8 Juli 1999 yang isinya memberi kuasa
kepada Kepala Panti untuk mengurus dan mengambil sertifikat hak pakai tanah dan
bangunan yang dipergunakan PSAA “Wisma Putra“
di Jalan Ciumbuleuit No 105
Bandung atas nama Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat cq. Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat.
Melalui Surat Keputusan Gubernur
Jawa Barat Nomor 29 tahun 2003 tentang
Pembentukan Instalasi Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat, nomenklatur Panti Sosial
Asuhan Anak “Wisma Putra” berubah
menjadi Instalasi Panti Sosial Asuhan Anak “Wisma Putra” Bandung.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa
Barat Nomor 113 tahun 2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, nomenklatur Instalasi Panti Sosial Asuhan Anak “Wisma
Putra” Bandung berubah menjadi Sub Unit Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak
Ciumbuleuit Bandung.
b.
Tujuan
Pelayanan
1. Terwujudnya
kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi anak.
2. Terpenuhinya
akses keanekanragaman pelayanan yang dibutuhkan anak asuh.
3. Meningkatkan
peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial anak asuh.
c.
Tugas
Pokok Dan Fungsi
1. Sub
unit rumah perlindungan sosial asuhan anak ciumbuleuit bandung adalah melaksanankan
sebagian tugas operasional bagian balai sosial asuhan anak pagaden subag.
2. Untuk
melaksanakan tugas pokok tersebut, sub unit rumah perlindungan sosial anak
asuhan anak ciumbuleuit bandung mempunyai fungsi :
a. Penyusunan
bahan petunjuk teknis perlindungan sosial anak terlantar usia sekolah dasar
sampai dengan usia sekolah menengah umum/kejuruan.
b. Pelaksanaan
perlindungan sosial anak terlantar usiasekolah dasar sampai dengan usia sekolah
menengah umum/kejuruan.
d.
Visi
dan Misi
Visi
Menjadi lembaga pelayanan kesejahteraan
sosial anak yang berkualitas,sebagai kontributor terdepan dalam mewujudkan anak
asuh yang cerdas,sehat,disiplin,berprestasi,mandiri,dan berakhlak mulia
Misi
1. Menyelenggarakan
dan meningkatkan pelayanan serta perlindungan sosial anak usia sekolah
2. Memberikan
kesempatan kepada anak asuh mengenali dan mengekspresikan kemampuan
individual,bakat,dan minat
3. Meningkatkan
kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam pelayanan dan perlindungan sosial
anak usia sekolah
4. Menanamkan
nilai-nilai agama dan ahlakul karimah
e.
Dasar
Hukum
Dasar Hukum RPSAA
Ciumbuleuit Bandung sebagai berikut :
1. Undang-undang
RI Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
2. Undang-undang
RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang
RI Nomor 22 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4. Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
4437), sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)
5. Undang-undang
nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
6. Peraturan
Pemerintah RI nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak
yang Mempunyai Masalah
7. Peraturan
Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
8. Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor. 5 Tahun 2006 tentang Perlindungan Anak (Lembaran
Daerah Tahun 2006 Nomor. 4 seri E, tambahan Lembaran Daerah Nomor.5 )
f.
Sumber
daya manusia
Pelayanan dan perlindungan sosial anak
asuh di RSPAA ciumbuleuit bandung di dukung oleh pegawai, pembimbing dan
relawan, sebagai berikut :
a. pegawai
1) Status
Pegawai negeri sipil
(PNS) :
8 orang
·
Pejabat fungsional non
angka kredit :
5 orang
·
Pejabat fungsional
angka kredit :
3 orang
-
Pekerja sosial muda : 1
orang
-
Pekerja sosial
pelaksana lanjutan :
2 orang
Pegawai
honorer :
7 orang
·
Juru masak : 3 orang’
·
Petugas keamanan :
2 orang
·
Petugas kebersihan :
2 orang
2) Golongan
·
Golongan IV :
1 orang
·
Golongan III :
5 orang
·
Golongan II :
2 orang
3) Kualifikasi
pendidikan
·
S2 :
1 orang
·
S1 :
3 orang
·
SLTA :
8 orang
·
SD : 3 orang
b. pembimbing
1) pembimbing
kesenian :
1 orang
2) pembimbing
keterampilan :
1 orang
3) pembimbing
kerohanian :
1 orang
4) pembimbing
olah raga :
1 orang
c.
relawan
Berperan membantu anak asuhan dalam
kegiatan bimbingan belajar malam, antara lain dari mahasiswa ITB bandung, unpar
dan perguruan tinggi lainnya.
g.
Struktur
organisasi
Berdasarkan
Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 tahun 2009
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat(Berita Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 Nomor 186 seri D)
h. Sasaran Pelayanan
1. Anak
yatim, piatu,
yatim piatu terlantar, sehat jasmani,
rohani dan belum menikah.
2. Anak dari keluarga yang tidak mampu melaksanakan fungsinya dalam
pengasuhan.
3. Anak yang karena satu dan lain hal membutuhkan
perlindungan khusus.
Keluarga yang anaknya di asuh di panti,
keluarga dan masyarakat di sekitar panti, keluarga dan masyarakat pada
umumnya,baik organisasi sosial maupun masyarkat umum secara pribadi yang
mendukung atau peduli terhadap kegiatan panti.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Assesment
klien
Pertemuan
awal kepanti telah dilakukan saat
teman-teman memilih RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak) Jl.
Ciumbuleuit Bandung sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam kajian Anak ,dan
akhirnya administrasi surat-surat telah dikirim untuk dapat memberikannya ijin
agar kami mahasiswa STKS Bandung dapat melakukan observasi lapangan di RPSAA
(Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak) sehingga proses Assesment sampai
intervensi pun bila purlu akan dilakukan.
Pertemuan
selanjutnya tanggal 16 April 2013,dengan melakukan pengenalan yang lebih
mendalam dalam kondisi panti dan juga pertemuan awal dengan klien yang akan
kami assesment nanti, tepat jam 13.00 kami beserta rombongan kelompok datang
kepanti dan disambut hangat oleh Pak Fauzi sebagai pekerja sosial yang ada di
RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak) beliau pun menyarankan kami untuk
memilih langsung anak yang nantinya akan menjadi klien ,namun dengan keadaan
yang sedikit tidak memungkinkan dilihat dari kondisi anak masih ada yang
bersekolah dan mempunyai kesibukan lainnya maka dari itu ,kami meminta untuk
Pak Fauzi ynag langsung memiilihkan anak-anak dipanti tersebut.setelah beberapa
menit kemudian saya beserta kelompok berjalan-jalan mengelilingi panti sambil
menunggu Pak Fauzi untuk mecarikan anak-anak yang ada dipanti yang bersedia
dijadikan klien, beberapa menit kemudian pak fauzi datang dengan membawa 7
orang anak yang dimana 3 orang perempuan dan 4 rang laki-laki saat itu kami
berkumpul diruangan Pak Fauzi acara perkenalan pun dimulai disitu, saat
anak-anak panti menatap kami seakan bertanya siapa,darimana,dan mengapa mereka
kesini?? Mungkin itu slaah atu pertanyaan anak-anak panti saat itu, pembicaran
pun dimulai dengan perkenalan anggota kelompok kami satu per satu dan maksud
dan tujuan kedatangan kami di RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak).
Dalam
waktu yang begitu singkat perkenalan pun berlangsung dengan baik, saat itu kami
meminta Anak-anak tersebut untuk memilih dari kami agar bersedia dijadikan
klien dalam proses assesment nantinya, begitu senangnya persaan saya ketika
anak yang berjilbab hitam mengenakan jaket coklat menatapku dan melilih aku
‘teh aku mau sama teteh aja” yah saya pun langsung menyambut senyuman
hangatnya. Pertemuan singkatpun terjadi, tanpa menunggu waktu saya memanggil
klien saya untuk mencari suasana baru agar pembicara lebih nyaman dan
santai,tertuju pada suatu tempat yaitu Musholla RPSAA pembicaraan pun aku buka
dengan small talk perkenalan diri saya serta maksud dan tujuan untuk melakukan
assesment tentang kehidupan klien, begitu pun klien mulai memperkenalkan diri
klien bernama RN yang berusia 17 th dia anak ke 2 dari 3 bersaudara dan
seterusnya sampai pada pembicaraan yang baru lagi.
Pada
tanggal 20 April 2013 pertemuan kedua dengan klien setelah RN balik dari
sekolah yang bertempat SMA Al-fatah Dago bandung, pembicara hari itu tentang
kehidupan klien,orang disekitar klien,dan membuat ecomap serta mobility map dan
genogram agar lebih mempedalam komunikasi yang telah dibentuk antara saya
dengan RN, mulai menceritakan hal-hal yang menyenangkan dan kurang menyenangkan
dirasakan oleh klien didalam panti dan lingkungan sekolahnya. Situasinya
semakin nyaman ketika saya memberikan sedikit cendra mata oleh anak-anak panti
berupa bros saat itu, mereka pun menyambut dengan hangat dan menerimanya,
sebenarnya penulisan ecomap,genogram,dan mobility map yang akan RN buat belum
dijelaskan olehnya karena saya melakukannya untuk memperoleh informasi awal.
Disamping itu saya juga melakukan observasi langsung tentang kondisi
panti,kamar RN,dan tempat-tempat lain yang ada dipanti, sekaligus melakukan
studi dokumentasi yang dapat menjadikan bukti hasil pertemuan pada saat itu.
Tanggal
23 April 2013 untuk pertemuan selanjutnya keakraban mulai semakin erat antara
klien RT, sehingga saat itu saya memberikan face sheet anak, face sheet
keluarga serta pembicara yang lebih mendalam lagi mengenai basic serta bacgroud
tentang kehidupan RN didalam kesehariannya, yang tentunya sangat berbeda dengan
anak-anak yang berada diluar sana yang selalu hidup dalam kesenangan. Pengisian
face sheet tersebut salah satua alat assesment yang dapat digunakan untuk
memperoleh data dari klien yang menjadikan kemudahan bagi. pekerja sosial dalam
menangani masalah dalam diri klien dan bacground keluarga klien.
A.
FACE SHEET ANAK
TANGGAL :
23 April 2013
NAMA PEKERJA
SOSIAL : Yuyun yulia
NAMA :
Rita Nurjannah (RN)
JENIS
KELAMIN (L/P) : P
USIA : 17 tahun
TEMPAT / TGL
LAHIR :
Bandung, 16 Maret 1996
ASAL
SUKU/DAERAH : Sunda
AGAMA : Islam
PENDIDIKAN
NAMA SEKOLAH : SMA Al-fatah Dago Bandung
DUDUK DI
KELAS : X (sepuluh)
GURU YANG
BISA DI HUBUNGI : Bapak Yuliana
GANGGUAN
KEHADIRAN/PARTISIPASI DI SEKOLAH: selalu mengikuti kegiatan
sekolah,tidak ada gangguan kehadiran.
TIDAK NAIK
(ULANG) KELAS:
tidak pernah
MATA
PELAJARAN FAVORIT : Bahasa
Indonesia dan PJOK (kesehatan)
GURU ATAU
STAF SEKOLAH FAVORIT: bapak
Yuliana dan Ibu Susi
INFORMASI KELUARGA:
NAMA AYAH KANDUNG (JIKA DIKETAHUI): Saripudin
NAMA IBU KANDUNG (JIKA DIKETAHUI): Lilis Diah
APAKAH BAPAK
KANDUNG MASIH HIDUP?:
MASIH
APAKAH IBU
KANDUNG MASIH HIDUP?:
MASIH
APAKAH ANAK
PUNYA ORANG TUA TIRI?:
ADA
STATUS
ORANGTUA:
TINGGAL
BERSAMA
BERCERAI
ORANGTUA
TUNGGAL
LAIN…
(Beri penjelasan contohnya Menikah lagi,
TKW atau TKI dll)
TIDAK
DIKETAHUI
ASAL SUKU/DAERAH ORANGTUA: SUNDA
ALAMAT ORANGTUA (JIKA DIKETAHUI):
Jln. Kebakitan I (kiara condong)
NO TELP YG DAPAT DIHUBUNGI: (JIKA
ADA) : (022)2037394
TINGKAT
PENDIDIKAN (JIKA ADA) : SMA
PEKERJAAN
(JIKA ADA) : TKW
NAMA SAUDARA
LAKI-LAKI/PEREMPUAN :
Rudi Nurdiana
USIA KAKAK : 23 tahun
STATUS
PERKAWINAN : belum nikah
LOKASI (JIKA
DIKETAHUI) : Jln kebakitan I (kiara condong)
PEKERJAAN
SAUDARA DALAM KELUARGA (JIKA ADA):
Sopir Angkot
PENDIDIKAN
SAUDARA (JIKA ADA):
SMP
BAHASA YANG
DIGUNAKAN DALAM KELUARGA: Sunda dan Campuran Indonesia
HUBUNGAN (KONTAK):
SIAPA DALAM KELUARGA YANG
BERHUBUNGAN DENGAN SI ANAK? Tante (saudara mama). Yang sering mengunjungi
dipant wisma putra
BAGAIMANA
ANAK BERHUBUNGAN DENGAN KELUARGA ATAU
BAGAIMANA
KELUARGA MENGHUBUNGI ANAK?
Mengunjungi kepanti dan menelpon untuk mencari informasi tentang keadaan
SIAPA YANG
KUNJUNGI SI ANAK DAN ANAK BIASANYA KUNJUNGI SIAPA?
Tante dan Ua
CATATAN DI PANTI
SEBELUM MASUK DI PANTI ANAK
TINGGAL DENGAN SIAPA?
Tante (saudara mama)
SIAPA
PENGASUH ANAK WAKTU ITU?
Bu Temmy
KALAU ANAK
TIDAK DENGAN ORANG TUA, ALASANNYA APA?
Karena hubungan dengan orang
tuanya sudah tidak baik akhirnya kedua oarng tuanya cerai dan mamanya pun yang
mengasuhnya tidak mampu menyekolahkannya sehingga memutuskan untuuk masuk
panti.
SIAPA YANG
MEMBAWA ANAK KE PANTI PERTAMA KALI?
Tetangga mama bertemandengan
kepala panti wisma putra,lalu menawarkan kepada mama rita untuk
menyekolahkannya dipanti wisma putra yang dapat membantua keluarganya.
BERAPA LAMA TINGGAL DI PANTI? 4 tahun
ALASAN YANG DIKETAHUI OLEH ANAK/DIBERITAHUKAN KE ANAK MENGAPA ANAK
TINGGAL DI PANTI?
Karena tempat tinggal dilingkungannya itu tidak baik, sehingga lebih baik
kepanti
KONTAK TERAKHIR DENGAN KELUARGA DILUAR PANTI? 25 Maret 2013
KUNJUNGAN TERAKHIR KE KELUARGA ATAU TEMPAT LAIN?10 April 2013
SEBERAPA SERING?: 1
bulan sekali
TEMAN TERDEKAT DI PANTI: alfitriani
dan popi
STAF TERDEKAT DI PANTI:
apak mujiono
SIAPA YANG KURANG DISUKAI OLEH
ANAK DAN MENGAPA? Bapak apipidin karena suka mengungkit-ngungkit masalah yang
sudah lama
KESEHATAN:
MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA?
(JIKA DIKETAHUI):
Ayah : Paru-paru
Ibu: kolesterol
CATATAN
KESEHATAN SI ANAK (JIKA ADA)?
Tidak ada
KETERAMPILAN:
KETERAMPILAN
APA YANG DIMILIKI SI ANAK BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR SEKOLAH? Menyanyi,olahraga,(volly,renang,bulutangkis
APA MINAT SI
ANAK? Ingin
menjadi atlet dan menjadi gelar sarjana
APA
YANG SUKA DILAKUKAN OLEH SI ANAK?
nonton film korea, bermain volly, senam,membaca
APA
YANG PALING TIDAK DISUKAI OLEH SI ANAK?
Menghafal rumus matematika,fisika,dan
kimia
Bermain bola basket
B.
FACE SHEET KELUARGA/WALI
TANGGAL : 23 April 2013
NAMA PEKERJA
SOSIAL : Yuyun yulia
NAMA KLIEN : Rita Nurjannah
NAMA DAN RINCI ANGGOTA KELUARGA/WALI
(Orang
tua/orang tua tiri, pengasuh utama lain, saudara kandung, keluarga dekat yang
tinggal dalam rumah/lingkungan yang sama dll) :
Ayah : Saripudin
Ibu : Lilis Diah
Ibu Tiri : tidak tau
Kakak : Rudi Nurdiana
Anak 1 : Rita Nurjanah
Adik : Taufik Rahman
Keluarga yang dekat : Tante Kakak
mama
ALAMAT: jln Kebangkitan 1 ( kiara condong )
NO TELP /CARA MENGHUBUNGI : 70428555
HUBUNGAN
DENGAN ANAK :
akrab, karena sering menggunjungi RN kepanti
ASAL
SUKU/DAERAH : Sunda
AGAMA : Islam
BAHASA
SEHARI-HARI :
indonesia dan sunda
KONDISI
EKONOMI
SIAPA
YANG BEKERJA DALAM KELUARGA?
Ayah : wirasswasta
Ibu : TKW (singapore)
Kakak : supir angkot
BERAPA
PENDAPATAN RATA RATA HARIAN ? BERSIFAT TETAP ATAU TIDAK? Menurut klien bersifat tidak
tetap karena sepengetahuannya banyak kebutuhan yang belum terpenuhi dikarenakan
biaya yang tidak ada.
BUAT
RINCIAN ANAK DI KELUARGA (baik dari
keluarga kandung maupun keluarga wali)? Pada saat anak tinggal dirumah
hidupnya merasa snagta susah karena tempat tinggal juga masih selalu
pindah-pindah keadaan anak pun merasa sedih dan setelah ayah dan ibunya
bercerai Rita ikut dengan ibunya ,dan untuk melanjutkan sekolahanya ibunya
mengusulkan untuk tinggal di panti (RPSAA)Wisma Putra agar anak merasa amandan
tentram dalm arti tidak menyusahkan orang tua
TEMPAT TINGGAL ANAK-ANAK:
Ayah : kiara condong
Ibu :TKW kesingapore
Kakak : kiara condong
Rita : Panti RPSAA
Adik ( taufik ): Panti
RPSAA
HUBUNGAN ANAK-ANAK DENGAN ANAK
YANG TINGGAL DIPANTI: (Menurut ortu dan
orang dewasa lain dan menurut adik/kakak juga)
Sangat baik , mampu bergaul
dengan anak-anak panti
TEMPAT TINGGAL:
SIAPA
YANG TINGGAL DALAM RUMAH?
Ayah dan ibu tiri
FASILITAS APA SAJA YANG ADA DI RUMAH (AIR, DLL) : TV ,lemari,dan kasur
BERAPA
LAMA MENEMPATI RUMAH TERSEBUT? APAKAH MILIK SENDIRI ATAU SEWA? Rumah sewa
APAKAH
ANGGOTA KELUARGA PUNYA KTP UNTUK TEMPAT TINGGAL SAAT INI? : Ayah dan ibu punya KTP kecuali kakak
KESEHATAN:
MASALAH
KESEHATAN SAAT INI : tidak ada
MASALAH
KESEHATAN DI MASA LALU:
Amandel
CATATAN KELUARGA
BERCERAI : Ayah meninggalkan ibu sehingga ayah menikah lagi
MENINGGAL :-
DUKUNGAN
DALAM KELUARGA BAIK MATERI MAUPUN BUKAN MATERI:
Memberikan
dukungan,motivasi,kasih sayang walaupun tak secara langsung
CATATAN
MASALAH YANG PERNAH TERJADI DALAM KELUARGA TERMASUK TINDAK KEKERASAN : tidak ada
CATATAN
PENEMPATAN SI ANAK:
ALASAN PENEMPATAN?
Karena ibunya sudah tidak mampu
untuk membiayai sekolahnya,dan dia pun ingin terus melanjutkan sekolahnya
sehingga jalan satu-satunya kepanti walaupun awalnya Rita enggan kepanti.
SUDAH BERAPA LAMA?:
4 tahun yang
lalu ketika klien masih duduk dibangku SMP
SIAPA YANG MEMBAT KEPUTUSAN INI?: Ibunya,karena merasa panti tempat
yang terbaik bagi anaknya yang dapat menempuh pendidikan lebih lanjut
BAGAIMANA INFORMASI TENTANG PANTI
DIPEROLEH OLEH KELUARGA?
Dari tentangga ibunya
FREKUENSI HUBUNGAN DENGAN SI ANAK
(SIAPA, CARANYA BAGAIMANA):
Tante dari kakak mama ,teman
sekolah,teman asrama,kakak ,pengasuh dengan saling berkomunikasi
FREKUENSI KUNJUNGAN DENGAN SI
ANAK (SIAPA) : tante kakak mama,dan kakak kandung
FREKUENSI KUNJUNGAN SI ANAK KE KELUARGA:4 bulan sekali
TANGGAL KUNJUNGAN TERAKHIR (SIAPA
KUNJUNGI SIAPA)? 25 Maret 2013
DUKUNGAN
SOSIAL YANG TELAH DIAKSES KELUARGA
TANTANGAN
UNTUK KELUARGA
SAAT INI:
Keluarga sudah terpisah –pisah
dan juga ayah sudah tidak mau lagi bertanggung jawab dalam keluarga.
JARINGAN
DUKUNGAN UNTUK KELUARGA SAAT INI:
Sering menelpon dan kunjungan
kepanti
SUMBER
DUKUNGAN YANG LAIN? (Misalnya...bantuan
sosial dari Pemerintah atau non pemerintah):raskin,BLT,dan jam kesmas
PELAYANAN
SOSIAL FORMAL YANG MANA DIAKSES OLEH KELUARGA (Kartu sehat, Gakin Keluarga harapan? Puskemas, posyandu? Penitipan
anak atau bayi? dll…) Kartu sehat dan puskesmas
BAGAIMANA
KELUARGA MENJAMIN DAN MENDUKUNG PENDIDIKAN ANAK LAIN?
Keluarga hanya mampu membiayai
sampai kelas 6 SD.
Pertemuan berikutnya pada tanggal
30 April 2013,dimana klien mulai mengisi format yang diberikan. Terlebih dahulu
saya sebagai pekerja sosial menanyakan kebersediaan klien RN untuk dapat
mengisi format BPSS (bio psiko sosial spiritual), dan keterbukaan dia juga yang
menjadi rasa kebersamaan itu semakin lengkap dia bersedia untuk mengisi format
yang diberikan
Bio
Psiko Sosial Spritual (BPSS) Assesment klien RN
Bio
a.
Gambaran
fisik klien
Jenis kelamin : peremuan
Umur : 17 tahun
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 156 cm
Warna kulit : sawo matang
Jenis rambut : lurus
b.
Penampilan
klien
Cara berbicara : sopan
Respon awal wawancara :
baik
Cara berpakainan :
rapi,sopan,dan tertutup mengenakan jilbab
c.
Statu
kesehatan
Penyakit yang dialami :
tidak ada
Penyakit yang sedang
dialami : tidak ada
Layanan kesehatan :
jamkesmas
Psiko
a.
Gambaran
tentang keadaan emosi klien
Cara bicara : sopan
Pola pikir klien : dapat
dikatakan masih labil dan membutuhkan bimbingan
Kebahagiaan yang dialami
oleh klien : berdua dengan mama sambil bercerita bersama
Rasa kesal yang dialami :
pada saat ketemu pengasuh
Expresi : menggunakan
ekspresi wajah dan gerak bila marah dan bahagia
b.
Kesehatan
jiwa
Masalah kesehatan jiwa :
sehat jasmani
c.
Catatan
menjadi korban
Pengalaman trauma : tidak
ada
Pengalaman phobia : lihat
ular dan kodok
Keamanan dan kebersihan
lingkungan : 89% aman
Sosial
a)
Situasi
sesuai dengan sejarah perpindahan
Awalnya tinggal di kircon
selama 1 tahun,kemudian riung bandung selama 4 tahun, dan buah batu hanya
setahun, namun setelah itu ayah ke kiara condong dan ibu kesinggapore menjadi
TKW dan klien pun tinggal dipanti.
Tempat yang sangat
menyenangkan dirasakan oleh klien : rumah keluarga
b)
Pekerjaan
dan status keuangan
Ayah bekerja wirasuasta,
ibu bekerja TKW,dan kakak sebagai sopir
Keuangan keluarga : tidak
menetap
c)
Hubungan
dan prilaku dalam keluarga
Struktur keluarga :
lengkap walaupun terpisah-pisah
Keterkaitan klien dengan
keluarga : anak kandung
Sering berkomunikasi :
dengan tante (saudara mama)
d)
Keberfungsian
sekolah
Kemampuan menghadapi
strees : bertanya dengan teman
Bagaimana proses belajar
: lancar
Bagaimana tugas
sehari-hari : kerjakan sendiri dan bantuan pengasuh
e)
Keberfungsian
rekan/teman
Selalu berkomunikasi
dengan teman-teman disekelilingnya dan selalu berkompromi
Data
Spiritual dan Budaya
Agama : Islam
Suku : sunda
Selalu
melaksanakan sholat 5 waktu dan mengaji 2x sehari hbis subuh dan magrib
Setelah
pertemuan yang dilakukan pada hari selasa, 30 april 2013 lalu RN menyarankan
lagi untuk melakukan pertemuan pada tanggal 4 mei 2013 saran yang saya ajukan
pada tanggal 5 mei namun klien RN tidak bersedia dikarenakan ada kegiatan
latihan drama yang dilakukan disekolahnya, saya pun mengambil kesimpulan
mengikuti jadwal klien RN dan menafsirkan bahwa hubungan sosial yang dilakukan
RN disekolahnya sangat baik dengan mengikuti banyak kegiatan disekolahnya. Hari
itu sabtu 4 mei, dia menggunakan baju kuning dengan jilbab yang masih sama
seperti pertama kali bertemu berwarna hitam masih dengan keadaan yang
alhmdulillah sama-sama masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT sayapun menyapa
klien RN dan langsung menuju kamarnya untuk berinteraksi lagi dengan anak-anak
yang ada dipanti.
Alat
assesment yang nanntinya akan kami lakukan lagi dengan menggunakan
ecomap,genogram ,dan mobility map sebagai salah satu saranan yang saya sediakan
untuk lebih mengetahui sisi-sisi lain dari klien RN.untuk itu saya pun menggunkan metode tersebut, klien RN
pun setuju dan mau mengikuti saran dan prasarananya, kelengkapan pun telah dengan
menyediakan spidol warna warni, kertas berwarna, dan juga tidak lupa alat
dokumentasi yang menjadi pelengkap. Dengan perbedaan warna-warni gambar
nantinya akan memberikan jawaban dari setiap kejadian yang dituliskan oleh
klien RN dan juga bisa membantu dalam menemukan masalah-masalahnya.
GENOGRAM
Kakek nenek kakek nenek
Dari genogram diatas dapat
disimpulkan bahwa pohon keluarga yang berasal dari 3 generasi dalam keluarga
klien dari kakek dan nenek yang mempunyai hubungan yang sangat keterkaitan satu
sama lain, tapi disatu sisi ada tanda // yang menunjukan perpisahan dalam suatu
keluarga dimana masalah klien RN itu ayah dan ibunya telah berpisah.
ECOMAP
Dari ecomap diatas menjelaskan
hubungan klien dengan orang-orang yang berada disekeliling klien yang
berinteraksi dengan klien itu memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi
yang mendalam tentang pribadi dan kehidupan sehari-hari klien RN, garis-garis
yang dituliskan menjadikan jarak kedekatan klien RN dengan orang yang ada
disekelilingnya sehingga klien dapat mencurahkan
rasa kesenangan,ketidaksukaan,dan keakraban lewat salah satu alat assesment
tersebut.
Keterangan:
Laki-laki
Berpisah
Perempuan
Bercerai
Hubungan tidak erat hubungan dekat/akrab
mempunyai
hubungan darah dan hubungan baik
X Meninggal
hubungan
yang dapat terjadi konflik
Keterangan
ecomap klien RN
Popi
= teman kamar yang paling ngerti
Ai
fitri = my best friend
Fitri
hardianti = deket sewaktu SMP
Wa
imas =tante yang paling dekat
Sari
puspita = hubungan kurang baik karena klien pernah mengalami masalah
Teh
dian = kakak yang palingan dekat di keluarga
Mama
= ibu terhebat yang paling klien sayangi
Bapa
= hubungan yang kurang akarab semenjak cerai dengan ibu
Firas
nabilah = teman sekolah yang paling menegerti dan baik
Budhi
= mantan pacar
Leni
= teman yang paling kocak
A.aji
= pengasuhan panti yang paling tidak suka karena sifatnya
Fitri
hamidah = kk senior yang paling mengerti dan semangat untuk belajar
Wa
nining = tante yang paling baik
Siti
yuliansya = teman yang palin sopan
Nurtia
= teman sekolah yang paling dekat
a.budi
= pengasuh yang sangat tidak disukai
santri
= teman kelas yang paling baik
setelah
pertemuan tersebut 5 hari dijumlahkan secara keseluruhan untuk melakukan
assesment kepada klien RN, dan pertemuan itu aku dan klien berjalan-jalan
keluar sambil berbelanja makanan ringan dan duduk-duduk sambil bercerita lagi
namun pada saat itu pertemuan dalam yang terakhir pada sesi assesment.
B
. Rencana intervensi
Isu-
isu penting :
Ø Tidak
terpenuhinya kebutuhan pendidikan klien RN
Ø Kurangnya
perhatian orang tua
Ø Tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar
Ø Orang
tua merasa tidak dapat mengasuh dengan baik anaknya
Ø Ayah
kurang mengakui anaknya
Ø Keluarga
tidak mampu
Ø Lingkungan
panti yang menekan
Ø Pengasuh
panti yang acuh tak acuh
Ø Bicara
seadanya /tertutup
Ø Kemarahan
yang selalu dipendam
Fokus
masalah
Ø Perhatian
orang tua yang dibutuhkan oleh anak
Ø Prsepsi
Anak merasa ayah tidak memperdulikan lagia anak-anaknyanya dalam hal ini RN
Ø Sikap
tertutup klien RN
Ø Pandangan
terhadap pengasuh yang acuh tak acuh sehingga klien membenci pengasuh yang seakan-akan
menekan klien RN
Rencana
intervensi
Ø Psikoanalisa , mengubah
presepsi klien terhadap ayahnya sehingga menciptakan situasi yang lebih akrab
dan pentingnya seorang ayah dalam sebuah keluarga
Ø Terapi
keluarga, dimana pengubahan prilaku keluarga terhadap pemberian perhatian dan
kasih sayang agar lebih peduli terhadap anak.
Ø RET (Rational Emotive therapy
), klien RN agar mampu mencurahkan kemrahan dan kejengkelannya
dengan hal-hal positif agar lebih terbuka dan percaya diri
Ø Pengubahan
prilaku klien RN kepada ayahnya dan pengasuhnya agar sikap marah dan tidkan
yang sering dilakukan klien RN kepada ayahnya yang tidak mau berbicara dan
sikap klien RN yang selalu menghindari pengasuh yang selalu memaki dan
memarahinya.
Lampiran
RPSAA
Gambar
gedung RPSAA
Identitas
klien RN
Klien
menggunakan baju putih dan coklat, peksos menggunakan almamter
Proses
interaksi dengan klien RN