Sabtu, 18 Januari 2014

RPSAA CIUMBULEUIT KOTA BANDUNG


Tugas individu


LAPORAN HASIL ASSESMENT DAN RENCANA INTERVENSI TENTANG PERMASALAHAN ANAK TERLANTAR DI RPSAA (RUMAH 
PERLINDUNGAN SOSIAL ASUHAN ANAK)
CIUMBULEUIT KOTA BANDUNG

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pengganti UAS
Praktik Pekerjaan Sosial dengan Anak
Dosen :
Dra. Rini Hartini Rinda A.,M.Pd
Oleh
Yuyun Yulia
(10.04.182)

Kelas 3 A

SEKOLAH TINGGI KESEJAHTERAAN SOSIAL
BANDUNG
2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Fenomena merebaknya anak terlantar di Indonesia merupakan persoalan sosial yang komplek. Hidup menjadi anak terlantar memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan, karena mereka berada dalam kondisi yang tidak bermasa depan jelas, dan keberadaan mereka tidak jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara. Namun, perhatian terhadap nasib anak terlantar tampaknya belum begitu besar dan solutif. Padahal mereka adalah saudara kita. Mereka adalah amanah Allah yang harus dilindungi, dijamin hak-haknya, sehingga tumbuh-kembang menjadi manusia dewasa yang bermanfaat, beradab dan bermasa depan cerah. Dari tahun ke tahun jumlah anak terlantar semakin meningkat, menunjukkan bahwa kualitas hidup dan masa depan anak- anak sangat memperihatinkan, padahal mereka adalah aset, investasi SDM dan sekaligus tumpuan masa depan bangsa. Jika kondisi dan kualitas hidup anak kita memprihatinkan, berarti masa depan bangsa dan negara juga kurang menggembirakan. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan, sebagian dari anak bangsa kita mengalami lost generation (generasi yang hilang).
Anak mempunyai arti penting dalam estafet perjuangan mencapai cita-cita bangsa. Oleh karena itu diperlukan perlindungan anak untuk mencapai kesejahteraan.  Anak terlantar merupakan permasalahan yang terkait dengan keberadaan masa depan anak secara umum sebagai penerus generasi bangsa. Oleh karena itu penanganan agar anak terlantar menjadi tanggung jawab bersama agar didapatkan upaya yang lebih efektif dan optimal. Pada dasar penanganan anak terlantar di arahkan pada upaya untuk menjamin agar hak-hak anak seperti yang telah tertera di atas, Dengan terpenuhinya hak-hak anak dimaksud dapat mendorong pada situasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan social anak. Secara umum kesejahteraan anak adalah terpenuhinya keseluruhan hak-hak anak mulai dari dalam kandungan sampai batas usia 18 tahun. Hak-hak tersebut meliputi hak kelangsungan hidup, tumbuh kembang, memperoleh perlindungan dan hak untuk berpartisipasi ( Irwan Julianto, 2002 ). Hak tersebut merupakan hak yang fundamental dan sesuai dengan konvensi hak anak ( KHA ) yang telah diretifikasi Indonesia melalui Keppres nomor 36 tahun 1990. Konsekuensi bagi Negara yang meretifikasi KHA adalah sempurnanya pemenuhan hak-hak di negara tersebut.
Dalam rangka peningkatan kesejahteraan social anak, Departemen Sosial memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan dalam bentuk pelayanan social anak terlantar. Pelayanan social tersebut secara garis besar meliputi system pelayanan social anak terlantar dalam panti dan luar panti. System pelayanan social dalam panti menekankan pada palayanan yang difokuskan pada upaya yang sistematis dengan menggunakan panti sebagai media pelayanan. Sebagai pelayanan yang sistematis, palayanan dalam panti ( PSBR ) menggunakan metode bimbingan social sebagai komponen penting dan strategis baik dalam kerangka pembinaan maupun pembelajaran bagi anak terlantar agar dapat terpenenuhi kebutuhannya sekaligus sebagai media untuk merancang dan menentukan masa depannya.
Oleh sebab itu maka pekerja sosial atau pelaksana pelayanan ( baik yan bekerja dengan individu maupun yang bekerja dengan kelompok ) harus termapil secara social. Dengan demikian keterampilan mereka dapat diinternaliasikan pada anak asuh (klien). Terdapat b nanyak pendekatan yang digunakan dalam case work maupun group work, diantaranya adalah Role Playing, problem solving, Sosio Drama, Dekat kelompok, Latihan menjadi orang tua yang efektif dan melatih ketegasan. Selama ini belujm ada panduan yang praktis yang menjadi pegangan para pekerja social san pelaksana pelayana dalam memberikan bimbingan social kepada anak asuh (klien), sehingga pelaksana bimbingan social lebih didasarkan kepada pengalaman probadi masing-masing pekerja social. Sementara itu permasalahan selalu terjadi baik pada awal pelaksanaan kegiatan, pertengahan kegiatan maupun akhir kegiatan. Permasalahan biasanya menyangkut anak asuh (klien) dengan keluarga asuh maupun anak asuh ( klien) dengan anak asuh ( klien) itu sendiri.

B.     Manfaat dan Tujuan
Adanya makalah yang disusun ini, mempunyai maksud untuk menyediakan informasi dan refensi bagi pengurus panti social anak dalam mengembangkan pelayanan, selain itu meningkatkan kemapauan panti social anak, baik dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian penyelenggraan pelayanan dan perlindungan bagi anak-anak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan local di masing-masing wilayah. Upaya umum yang di berikan juga mempunyai tujuan umum yaitu memberikan pedoman bagi pekerja social dan pelaksana pelayanan anak terlantar dalam panti bimbingan social agar anak asuh ( klien ) dapat ditingkatkan kemampuan fisik dan kesehatannya, keterampilan kerjanya, mental spiritualnya serta kemampuan hidup bermasyarakat, kasus dalam klien yang menjadi assesment nantinya akan memberikan cerita dan pengalaman baru bagi penulis dan pembaca untuk dapat dijadikan pelajaran.







BAB II
PROFIL LEMBAGA
A.      Lokasi survei :
   RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak) Jl. Ciumbuleuit Bandung
B.       Profil Lembaga RPSAA
a.    Sejarah
Pada tahun 1946 semasa sisa-sisa pemerintahan Belanda,  Palang Merah Belanda mengumpulkan anak-anak gelandangan yang berada di kota Bandung dan ditampung di sebuah rumah yang diberi  nama “Rumah Penampungan Fakir Miskin“ terletak di Jl. Pasirkaliki No.93 Bandung, yang pelaksanaan kegiatannya berada di bawah naungan Kantor Sosial Keresidenan Priangan. Anak - anak tersebut sebagian besar adalah anak - anak yang kehilangan rumah dan orang tuanya pada waktu tentara Belanda menyerang Kota Bandung.
Rumah Penampungan Fakir Miskin pada tahun 1952 berubah  nama menjadi Rumah Yatim Piatu Indonesia. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1955, Rumah Penampungan Fakir Miskin  berubah nama lagi menjadi Panti Asuhan  “Wisma Putra” dengan menempati rumah di Jalan Ciumbuleuit No.105 Bandung yang diresmikan oleh Bapak Menteri Sosial Republik Indonesia, yaitu Bapak  Mulyadi Joyomartono pada tanggal 14 Mei 1958.
Selanjutnya Bapak Kepala Dinas Provinsi Jawa Barat menerbitkan surat                   Nomor 594.3/737/TU/1999  tanggal 8 Juli 1999 yang isinya memberi kuasa kepada Kepala Panti untuk mengurus dan mengambil sertifikat hak pakai tanah dan bangunan yang dipergunakan PSAA “Wisma Putra“   di Jalan  Ciumbuleuit No 105 Bandung atas nama Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat cq. Dinas Sosial Provinsi  Jawa Barat.
Melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 29  tahun 2003 tentang Pembentukan Instalasi Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, nomenklatur  Panti Sosial Asuhan Anak  “Wisma Putra” berubah menjadi Instalasi Panti Sosial Asuhan Anak “Wisma Putra”  Bandung.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 tahun 2009 tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas  di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, nomenklatur Instalasi Panti Sosial Asuhan Anak “Wisma Putra” Bandung berubah menjadi Sub Unit Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak Ciumbuleuit Bandung.
b.   Tujuan Pelayanan
1.      Terwujudnya kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi  anak.
2.      Terpenuhinya akses keanekanragaman pelayanan yang dibutuhkan anak asuh.
3.      Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial anak asuh.

c.    Tugas Pokok Dan Fungsi
1.      Sub unit rumah perlindungan sosial asuhan anak ciumbuleuit bandung adalah melaksanankan sebagian tugas operasional bagian balai sosial asuhan anak pagaden subag.
2.      Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, sub unit rumah perlindungan sosial anak asuhan anak ciumbuleuit bandung mempunyai fungsi :
a.       Penyusunan bahan petunjuk teknis perlindungan sosial anak terlantar usia sekolah dasar sampai dengan usia sekolah menengah umum/kejuruan.
b.      Pelaksanaan perlindungan sosial anak terlantar usiasekolah dasar sampai dengan usia sekolah menengah umum/kejuruan.

d.      Visi dan Misi
Visi
Menjadi lembaga pelayanan kesejahteraan sosial anak yang berkualitas,sebagai kontributor terdepan dalam mewujudkan anak asuh yang cerdas,sehat,disiplin,berprestasi,mandiri,dan berakhlak mulia
Misi
1.      Menyelenggarakan dan meningkatkan pelayanan serta perlindungan sosial anak usia sekolah
2.      Memberikan kesempatan kepada anak asuh mengenali dan mengekspresikan kemampuan individual,bakat,dan minat
3.      Meningkatkan kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam pelayanan dan perlindungan sosial anak usia sekolah
4.      Menanamkan nilai-nilai agama dan ahlakul karimah

e.       Dasar Hukum
Dasar Hukum RPSAA Ciumbuleuit Bandung sebagai berikut :
1.      Undang-undang RI Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
2.      Undang-undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3.      Undang-undang RI Nomor 22 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
4.      Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4437), sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844)
5.      Undang-undang nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
6.      Peraturan Pemerintah RI nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan Anak Bagi Anak yang Mempunyai Masalah
7.      Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
8.      Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor. 5 Tahun 2006 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor. 4 seri E, tambahan Lembaran Daerah Nomor.5 )

f.     Sumber daya manusia
Pelayanan dan perlindungan sosial anak asuh di RSPAA ciumbuleuit bandung di dukung oleh pegawai, pembimbing dan relawan, sebagai berikut :
a.       pegawai
1)      Status
Pegawai negeri sipil (PNS)                                                   : 8 orang
·         Pejabat fungsional non angka kredit                         : 5 orang
·         Pejabat fungsional angka kredit                                : 3 orang
-          Pekerja sosial muda                                            : 1 orang
-          Pekerja sosial pelaksana lanjutan                       : 2 orang
Pegawai honorer                                                               : 7 orang
·         Juru masak                                                                 : 3 orang’
·         Petugas keamanan                                                     : 2 orang
·         Petugas kebersihan                                                    : 2 orang
2)      Golongan
·         Golongan IV                                                             : 1 orang
·         Golongan III                                                             : 5 orang
·         Golongan II                                                               : 2 orang
3)      Kualifikasi pendidikan
·         S2                                                                              : 1 orang
·         S1                                                                              : 3 orang
·         SLTA                                                                                    : 8 orang
·         SD                                                                             : 3 orang
b.      pembimbing
1)  pembimbing kesenian                                                              : 1 orang
2)  pembimbing keterampilan                                                       : 1 orang
3)  pembimbing kerohanian                                                          : 1 orang
4)  pembimbing olah raga                                                             : 1 orang
c.       relawan
Berperan membantu anak asuhan dalam kegiatan bimbingan belajar malam, antara lain dari mahasiswa ITB bandung, unpar dan perguruan tinggi lainnya.

3esd
g.      Struktur organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan   di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat(Berita Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 Nomor 186 seri D)
h.      Sasaran Pelayanan
1.      Anak  yatim, piatu, yatim piatu terlantar, sehat  jasmani, rohani dan belum menikah.
2.      Anak dari keluarga yang tidak mampu melaksanakan fungsinya dalam pengasuhan.
3.      Anak yang karena satu dan lain hal membutuhkan perlindungan khusus.
Keluarga yang anaknya di asuh di panti, keluarga dan masyarakat di sekitar panti, keluarga dan masyarakat pada umumnya,baik organisasi sosial maupun masyarkat umum secara pribadi yang mendukung atau peduli terhadap kegiatan panti.








BAB III
PEMBAHASAN
A.    Assesment klien
Pertemuan awal kepanti  telah dilakukan saat teman-teman memilih RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak) Jl. Ciumbuleuit Bandung sebagai salah satu pemenuhan tugas dalam kajian Anak ,dan akhirnya administrasi surat-surat telah dikirim untuk dapat memberikannya ijin agar kami mahasiswa STKS Bandung dapat melakukan observasi lapangan di RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak) sehingga proses Assesment sampai intervensi pun bila purlu akan dilakukan.
Pertemuan selanjutnya tanggal 16 April 2013,dengan melakukan pengenalan yang lebih mendalam dalam kondisi panti dan juga pertemuan awal dengan klien yang akan kami assesment nanti, tepat jam 13.00 kami beserta rombongan kelompok datang kepanti dan disambut hangat oleh Pak Fauzi sebagai pekerja sosial yang ada di RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak) beliau pun menyarankan kami untuk memilih langsung anak yang nantinya akan menjadi klien ,namun dengan keadaan yang sedikit tidak memungkinkan dilihat dari kondisi anak masih ada yang bersekolah dan mempunyai kesibukan lainnya maka dari itu ,kami meminta untuk Pak Fauzi ynag langsung memiilihkan anak-anak dipanti tersebut.setelah beberapa menit kemudian saya beserta kelompok berjalan-jalan mengelilingi panti sambil menunggu Pak Fauzi untuk mecarikan anak-anak yang ada dipanti yang bersedia dijadikan klien, beberapa menit kemudian pak fauzi datang dengan membawa 7 orang anak yang dimana 3 orang perempuan dan 4 rang laki-laki saat itu kami berkumpul diruangan Pak Fauzi acara perkenalan pun dimulai disitu, saat anak-anak panti menatap kami seakan bertanya siapa,darimana,dan mengapa mereka kesini?? Mungkin itu slaah atu pertanyaan anak-anak panti saat itu, pembicaran pun dimulai dengan perkenalan anggota kelompok kami satu per satu dan maksud dan tujuan kedatangan kami di RPSAA (Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak).
Dalam waktu yang begitu singkat perkenalan pun berlangsung dengan baik, saat itu kami meminta Anak-anak tersebut untuk memilih dari kami agar bersedia dijadikan klien dalam proses assesment nantinya, begitu senangnya persaan saya ketika anak yang berjilbab hitam mengenakan jaket coklat menatapku dan melilih aku ‘teh aku mau sama teteh aja” yah saya pun langsung menyambut senyuman hangatnya. Pertemuan singkatpun terjadi, tanpa menunggu waktu saya memanggil klien saya untuk mencari suasana baru agar pembicara lebih nyaman dan santai,tertuju pada suatu tempat yaitu Musholla RPSAA pembicaraan pun aku buka dengan small talk perkenalan diri saya serta maksud dan tujuan untuk melakukan assesment tentang kehidupan klien, begitu pun klien mulai memperkenalkan diri klien bernama RN yang berusia 17 th dia anak ke 2 dari 3 bersaudara dan seterusnya sampai pada pembicaraan yang baru lagi.
Pada tanggal 20 April 2013 pertemuan kedua dengan klien setelah RN balik dari sekolah yang bertempat SMA Al-fatah Dago bandung, pembicara hari itu tentang kehidupan klien,orang disekitar klien,dan membuat ecomap serta mobility map dan genogram agar lebih mempedalam komunikasi yang telah dibentuk antara saya dengan RN, mulai menceritakan hal-hal yang menyenangkan dan kurang menyenangkan dirasakan oleh klien didalam panti dan lingkungan sekolahnya. Situasinya semakin nyaman ketika saya memberikan sedikit cendra mata oleh anak-anak panti berupa bros saat itu, mereka pun menyambut dengan hangat dan menerimanya, sebenarnya penulisan ecomap,genogram,dan mobility map yang akan RN buat belum dijelaskan olehnya karena saya melakukannya untuk memperoleh informasi awal. Disamping itu saya juga melakukan observasi langsung tentang kondisi panti,kamar RN,dan tempat-tempat lain yang ada dipanti, sekaligus melakukan studi dokumentasi yang dapat menjadikan bukti hasil pertemuan pada saat itu.
Tanggal 23 April 2013 untuk pertemuan selanjutnya keakraban mulai semakin erat antara klien RT, sehingga saat itu saya memberikan face sheet anak, face sheet keluarga serta pembicara yang lebih mendalam lagi mengenai basic serta bacgroud tentang kehidupan RN didalam kesehariannya, yang tentunya sangat berbeda dengan anak-anak yang berada diluar sana yang selalu hidup dalam kesenangan. Pengisian face sheet tersebut salah satua alat assesment yang dapat digunakan untuk memperoleh data dari klien yang menjadikan kemudahan bagi. pekerja sosial dalam menangani masalah dalam diri klien dan bacground keluarga klien.
A.    FACE SHEET ANAK
TANGGAL                              :  23 April 2013
NAMA PEKERJA SOSIAL      :  Yuyun yulia
NAMA                                     :  Rita Nurjannah (RN)
JENIS KELAMIN (L/P)           :  P
USIA                                       :  17 tahun
TEMPAT / TGL LAHIR           :  Bandung, 16 Maret 1996
ASAL SUKU/DAERAH          :  Sunda
AGAMA                                  :  Islam
PENDIDIKAN
NAMA SEKOLAH                  :   SMA Al-fatah Dago Bandung
DUDUK DI KELAS                :  X (sepuluh)
GURU YANG BISA DI HUBUNGI :  Bapak Yuliana
GANGGUAN KEHADIRAN/PARTISIPASI DI SEKOLAH:  selalu mengikuti kegiatan sekolah,tidak    ada gangguan kehadiran.
TIDAK NAIK (ULANG)  KELAS:  tidak pernah
MATA PELAJARAN FAVORIT : Bahasa Indonesia dan PJOK (kesehatan)
GURU ATAU STAF SEKOLAH FAVORIT: bapak Yuliana dan Ibu Susi
INFORMASI KELUARGA:
NAMA AYAH KANDUNG (JIKA DIKETAHUI):  Saripudin
NAMA IBU KANDUNG (JIKA DIKETAHUI):  Lilis Diah
APAKAH BAPAK KANDUNG MASIH HIDUP?: MASIH
APAKAH IBU KANDUNG MASIH HIDUP?: MASIH
APAKAH ANAK PUNYA ORANG TUA TIRI?: ADA
STATUS ORANGTUA:
         TINGGAL BERSAMA
         BERCERAI
         ORANGTUA TUNGGAL
         LAIN… (Beri penjelasan contohnya Menikah lagi, TKW atau TKI dll)
         TIDAK DIKETAHUI
ASAL SUKU/DAERAH ORANGTUA: SUNDA
ALAMAT ORANGTUA (JIKA DIKETAHUI): Jln. Kebakitan I (kiara condong)
NO TELP YG DAPAT DIHUBUNGI: (JIKA ADA) :  (022)2037394
TINGKAT PENDIDIKAN (JIKA ADA)                      :  SMA
PEKERJAAN (JIKA ADA)                              :  TKW

NAMA SAUDARA LAKI-LAKI/PEREMPUAN : Rudi Nurdiana
USIA   KAKAK                                              :  23 tahun
STATUS PERKAWINAN                                :  belum nikah
LOKASI (JIKA DIKETAHUI)             :  Jln kebakitan I (kiara condong)
PEKERJAAN SAUDARA DALAM KELUARGA (JIKA ADA): Sopir Angkot
PENDIDIKAN SAUDARA (JIKA ADA): SMP
BAHASA YANG DIGUNAKAN DALAM KELUARGA: Sunda dan Campuran Indonesia
HUBUNGAN (KONTAK):
SIAPA DALAM KELUARGA YANG BERHUBUNGAN DENGAN SI ANAK? Tante (saudara mama). Yang sering mengunjungi dipant wisma putra
BAGAIMANA ANAK BERHUBUNGAN DENGAN KELUARGA ATAU
BAGAIMANA KELUARGA MENGHUBUNGI ANAK? Mengunjungi kepanti dan menelpon untuk mencari informasi tentang keadaan
SIAPA YANG KUNJUNGI SI ANAK DAN ANAK BIASANYA KUNJUNGI SIAPA?
Tante dan Ua
CATATAN DI PANTI
SEBELUM MASUK DI PANTI ANAK TINGGAL DENGAN SIAPA?
Tante (saudara mama)
SIAPA PENGASUH ANAK WAKTU ITU? Bu Temmy
KALAU ANAK TIDAK DENGAN ORANG TUA, ALASANNYA APA?
Karena hubungan dengan orang tuanya sudah tidak baik akhirnya kedua oarng tuanya cerai dan mamanya pun yang mengasuhnya tidak mampu menyekolahkannya sehingga memutuskan untuuk masuk panti.
SIAPA YANG MEMBAWA ANAK KE PANTI PERTAMA KALI?
Tetangga mama bertemandengan kepala panti wisma putra,lalu menawarkan kepada mama rita untuk menyekolahkannya dipanti wisma putra yang dapat membantua keluarganya.
BERAPA LAMA TINGGAL DI PANTI? 4 tahun
ALASAN YANG DIKETAHUI OLEH ANAK/DIBERITAHUKAN KE ANAK MENGAPA ANAK TINGGAL DI PANTI? Karena tempat tinggal dilingkungannya itu tidak baik, sehingga lebih baik kepanti
KONTAK TERAKHIR DENGAN KELUARGA DILUAR PANTI? 25 Maret 2013
KUNJUNGAN TERAKHIR KE KELUARGA ATAU TEMPAT LAIN?10 April 2013
SEBERAPA SERING?: 1 bulan sekali
TEMAN TERDEKAT DI PANTI: alfitriani dan popi
STAF TERDEKAT DI PANTI: apak mujiono
SIAPA YANG KURANG DISUKAI OLEH ANAK DAN MENGAPA? Bapak apipidin karena suka mengungkit-ngungkit masalah yang sudah lama
KESEHATAN:
MASALAH KESEHATAN DALAM KELUARGA? (JIKA DIKETAHUI):
Ayah : Paru-paru
Ibu:  kolesterol
CATATAN KESEHATAN SI ANAK (JIKA ADA)? Tidak ada
KETERAMPILAN:
KETERAMPILAN APA YANG DIMILIKI SI ANAK BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR SEKOLAH? Menyanyi,olahraga,(volly,renang,bulutangkis
APA MINAT SI ANAK? Ingin menjadi atlet dan menjadi gelar sarjana
APA YANG SUKA DILAKUKAN OLEH SI ANAK? nonton film korea, bermain volly, senam,membaca
APA YANG PALING TIDAK DISUKAI OLEH SI ANAK?
Menghafal rumus matematika,fisika,dan kimia
Bermain bola basket
B.     FACE SHEET KELUARGA/WALI
TANGGAL                                          : 23 April 2013
NAMA PEKERJA SOSIAL                  : Yuyun yulia
NAMA KLIEN                                                :  Rita Nurjannah
NAMA DAN RINCI ANGGOTA KELUARGA/WALI
(Orang tua/orang tua tiri, pengasuh utama lain, saudara kandung, keluarga dekat yang tinggal dalam rumah/lingkungan yang sama dll) :
Ayah : Saripudin
Ibu : Lilis Diah
Ibu Tiri : tidak tau
Kakak : Rudi Nurdiana
Anak 1 : Rita Nurjanah
Adik : Taufik Rahman
Keluarga yang dekat : Tante Kakak mama
ALAMAT:  jln Kebangkitan 1 ( kiara condong )
NO TELP /CARA MENGHUBUNGI   :  70428555
HUBUNGAN DENGAN ANAK         :  akrab, karena sering menggunjungi RN kepanti
ASAL SUKU/DAERAH                      : Sunda
AGAMA                                              : Islam
BAHASA SEHARI-HARI                    : indonesia dan sunda
KONDISI EKONOMI
SIAPA YANG BEKERJA DALAM KELUARGA?
Ayah : wirasswasta
Ibu : TKW (singapore)
Kakak : supir angkot
BERAPA PENDAPATAN RATA RATA HARIAN ? BERSIFAT TETAP ATAU TIDAK? Menurut klien bersifat tidak tetap karena sepengetahuannya banyak kebutuhan yang belum terpenuhi dikarenakan biaya yang tidak ada.
BUAT RINCIAN ANAK DI KELUARGA (baik dari keluarga kandung maupun keluarga wali)? Pada saat anak tinggal dirumah hidupnya merasa snagta susah karena tempat tinggal juga masih selalu pindah-pindah keadaan anak pun merasa sedih dan setelah ayah dan ibunya bercerai Rita ikut dengan ibunya ,dan untuk melanjutkan sekolahanya ibunya mengusulkan untuk tinggal di panti (RPSAA)Wisma Putra agar anak merasa amandan tentram dalm arti tidak menyusahkan orang tua
TEMPAT TINGGAL ANAK-ANAK:
Ayah : kiara condong
Ibu :TKW kesingapore
Kakak : kiara condong
Rita : Panti RPSAA
Adik ( taufik ): Panti RPSAA
HUBUNGAN ANAK-ANAK DENGAN ANAK YANG TINGGAL DIPANTI: (Menurut ortu dan orang dewasa lain dan menurut adik/kakak juga)
Sangat baik , mampu bergaul dengan anak-anak panti
TEMPAT TINGGAL:
SIAPA YANG TINGGAL DALAM RUMAH? Ayah dan ibu tiri
FASILITAS APA SAJA YANG ADA DI RUMAH (AIR, DLL) : TV ,lemari,dan kasur
BERAPA LAMA MENEMPATI RUMAH TERSEBUT? APAKAH MILIK SENDIRI ATAU SEWA? Rumah sewa
APAKAH ANGGOTA KELUARGA PUNYA KTP UNTUK TEMPAT TINGGAL SAAT INI?  : Ayah dan ibu punya KTP kecuali kakak
KESEHATAN:
MASALAH KESEHATAN SAAT INI :  tidak ada
MASALAH KESEHATAN DI MASA LALU: Amandel
CATATAN KELUARGA
BERCERAI      : Ayah meninggalkan ibu sehingga ayah menikah lagi
MENINGGAL :-
DUKUNGAN DALAM KELUARGA BAIK MATERI MAUPUN BUKAN MATERI:
Memberikan dukungan,motivasi,kasih sayang walaupun tak secara langsung

CATATAN MASALAH YANG PERNAH TERJADI DALAM KELUARGA TERMASUK TINDAK KEKERASAN : tidak ada
CATATAN PENEMPATAN SI ANAK:
ALASAN PENEMPATAN?
Karena ibunya sudah tidak mampu untuk membiayai sekolahnya,dan dia pun ingin terus melanjutkan sekolahnya sehingga jalan satu-satunya kepanti walaupun awalnya Rita enggan kepanti.
SUDAH BERAPA LAMA?: 4 tahun yang lalu ketika klien masih duduk dibangku SMP
SIAPA YANG MEMBAT KEPUTUSAN INI?: Ibunya,karena merasa panti tempat yang terbaik bagi anaknya yang dapat menempuh pendidikan lebih lanjut
BAGAIMANA INFORMASI TENTANG PANTI DIPEROLEH OLEH KELUARGA?
Dari tentangga ibunya
FREKUENSI HUBUNGAN DENGAN SI ANAK (SIAPA, CARANYA BAGAIMANA):
Tante dari kakak mama ,teman sekolah,teman asrama,kakak ,pengasuh dengan saling berkomunikasi
FREKUENSI KUNJUNGAN DENGAN SI ANAK (SIAPA) : tante kakak mama,dan kakak kandung
FREKUENSI KUNJUNGAN SI ANAK KE KELUARGA:4 bulan sekali
TANGGAL KUNJUNGAN TERAKHIR (SIAPA KUNJUNGI SIAPA)? 25 Maret 2013
DUKUNGAN SOSIAL YANG TELAH DIAKSES KELUARGA
TANTANGAN UNTUK  KELUARGA SAAT INI:
Keluarga sudah terpisah –pisah dan juga ayah sudah tidak mau lagi bertanggung jawab dalam keluarga.
JARINGAN DUKUNGAN UNTUK KELUARGA SAAT INI:
Sering menelpon dan kunjungan kepanti
SUMBER DUKUNGAN YANG LAIN? (Misalnya...bantuan sosial dari Pemerintah atau non pemerintah):raskin,BLT,dan jam kesmas
PELAYANAN SOSIAL FORMAL YANG MANA DIAKSES OLEH KELUARGA (Kartu sehat, Gakin Keluarga harapan? Puskemas, posyandu? Penitipan anak atau bayi? dll…) Kartu sehat dan puskesmas
BAGAIMANA KELUARGA MENJAMIN DAN MENDUKUNG PENDIDIKAN ANAK LAIN?
Keluarga hanya mampu membiayai sampai kelas 6 SD.
            Pertemuan berikutnya pada tanggal 30 April 2013,dimana klien mulai mengisi format yang diberikan. Terlebih dahulu saya sebagai pekerja sosial menanyakan kebersediaan klien RN untuk dapat mengisi format BPSS (bio psiko sosial spiritual), dan keterbukaan dia juga yang menjadi rasa kebersamaan itu semakin lengkap dia bersedia untuk mengisi format yang diberikan
Bio Psiko Sosial Spritual (BPSS) Assesment klien RN
Bio
a.       Gambaran fisik klien
Jenis kelamin   : peremuan
Umur               : 17 tahun
Berat badan     : 54 kg
Tinggi badan    : 156 cm
Warna kulit      : sawo matang
Jenis rambut    : lurus
b.      Penampilan klien
Cara berbicara : sopan
Respon awal wawancara : baik
Cara berpakainan : rapi,sopan,dan tertutup mengenakan jilbab
c.       Statu kesehatan
Penyakit yang dialami : tidak ada
Penyakit yang sedang dialami : tidak ada
Layanan kesehatan : jamkesmas

Psiko
a.       Gambaran tentang keadaan emosi klien
Cara bicara      : sopan
Pola pikir klien : dapat dikatakan masih labil dan membutuhkan bimbingan
Kebahagiaan yang dialami oleh klien : berdua dengan mama sambil bercerita bersama
Rasa kesal yang dialami : pada saat ketemu pengasuh
Expresi : menggunakan ekspresi wajah dan gerak bila marah dan bahagia
b.      Kesehatan jiwa
Masalah kesehatan jiwa : sehat jasmani
c.       Catatan menjadi korban
Pengalaman trauma : tidak ada
Pengalaman phobia : lihat ular dan kodok
Keamanan dan kebersihan lingkungan : 89% aman
Sosial
a)      Situasi sesuai dengan sejarah perpindahan
Awalnya tinggal di kircon selama 1 tahun,kemudian riung bandung selama 4 tahun, dan buah batu hanya setahun, namun setelah itu ayah ke kiara condong dan ibu kesinggapore menjadi TKW dan klien pun tinggal dipanti.
Tempat yang sangat menyenangkan dirasakan oleh klien : rumah keluarga
b)      Pekerjaan dan status keuangan
Ayah bekerja wirasuasta, ibu bekerja TKW,dan kakak sebagai sopir 
Keuangan keluarga : tidak menetap
c)      Hubungan dan prilaku dalam keluarga
Struktur keluarga : lengkap walaupun terpisah-pisah
Keterkaitan klien dengan keluarga : anak kandung
Sering berkomunikasi : dengan tante (saudara mama)
d)      Keberfungsian sekolah
Kemampuan menghadapi strees : bertanya dengan teman
Bagaimana proses belajar : lancar
Bagaimana tugas sehari-hari : kerjakan sendiri dan bantuan pengasuh
e)      Keberfungsian rekan/teman
Selalu berkomunikasi dengan teman-teman disekelilingnya dan selalu berkompromi
Data Spiritual dan Budaya
Agama : Islam
Suku : sunda
Selalu melaksanakan sholat 5 waktu dan mengaji 2x sehari hbis subuh dan magrib


Setelah pertemuan yang dilakukan pada hari selasa, 30 april 2013 lalu RN menyarankan lagi untuk melakukan pertemuan pada tanggal 4 mei 2013 saran yang saya ajukan pada tanggal 5 mei namun klien RN tidak bersedia dikarenakan ada kegiatan latihan drama yang dilakukan disekolahnya, saya pun mengambil kesimpulan mengikuti jadwal klien RN dan menafsirkan bahwa hubungan sosial yang dilakukan RN disekolahnya sangat baik dengan mengikuti banyak kegiatan disekolahnya. Hari itu sabtu 4 mei, dia menggunakan baju kuning dengan jilbab yang masih sama seperti pertama kali bertemu berwarna hitam masih dengan keadaan yang alhmdulillah sama-sama masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT sayapun menyapa klien RN dan langsung menuju kamarnya untuk berinteraksi lagi dengan anak-anak yang ada dipanti.
Alat assesment yang nanntinya akan kami lakukan lagi dengan menggunakan ecomap,genogram ,dan mobility map sebagai salah satu saranan yang saya sediakan untuk lebih mengetahui sisi-sisi lain dari klien RN.untuk itu  saya pun menggunkan metode tersebut, klien RN pun setuju dan mau mengikuti saran dan prasarananya, kelengkapan pun telah dengan menyediakan spidol warna warni, kertas berwarna, dan juga tidak lupa alat dokumentasi yang menjadi pelengkap. Dengan perbedaan warna-warni gambar nantinya akan memberikan jawaban dari setiap kejadian yang dituliskan oleh klien RN dan juga bisa membantu dalam menemukan masalah-masalahnya.






GENOGRAM
Kakek                          nenek                           kakek                                       nenek












 




           








Oval: RN
 








Dari genogram diatas dapat disimpulkan bahwa pohon keluarga yang berasal dari 3 generasi dalam keluarga klien dari kakek dan nenek yang mempunyai hubungan yang sangat keterkaitan satu sama lain, tapi disatu sisi ada tanda // yang menunjukan perpisahan dalam suatu keluarga dimana masalah klien RN itu ayah dan ibunya telah berpisah.


ECOMAP
 










            Dari ecomap diatas menjelaskan hubungan klien dengan orang-orang yang berada disekeliling klien yang berinteraksi dengan klien itu memberikan kemudahan dalam memperoleh informasi yang mendalam tentang pribadi dan kehidupan sehari-hari klien RN, garis-garis yang dituliskan menjadikan jarak kedekatan klien RN dengan orang yang ada disekelilingnya  sehingga klien dapat mencurahkan rasa kesenangan,ketidaksukaan,dan keakraban lewat salah satu alat assesment tersebut.
Keterangan:
 

           Laki-laki                                                                                               Berpisah
           
              Perempuan                                                                            Bercerai


 

                                       Hubungan tidak erat                                       hubungan dekat/akrab

mempunyai hubungan darah   dan hubungan baik                
             Meninggal                                                                        hubungan yang dapat terjadi konflik
Keterangan ecomap klien RN
Popi = teman kamar yang paling ngerti                     
Ai fitri = my best friend
Fitri hardianti = deket sewaktu SMP
Wa imas =tante yang paling dekat
Sari puspita = hubungan kurang baik karena klien pernah mengalami masalah
Teh dian = kakak yang palingan dekat di keluarga
Mama = ibu terhebat yang paling klien sayangi
Bapa = hubungan yang kurang akarab semenjak cerai dengan ibu
Firas nabilah = teman sekolah yang paling menegerti dan baik
Budhi = mantan pacar
Leni = teman yang paling kocak
A.aji = pengasuhan panti yang paling tidak suka karena sifatnya
Fitri hamidah = kk senior yang paling mengerti dan semangat untuk belajar
Wa nining = tante yang paling baik
Siti yuliansya = teman yang palin sopan
Nurtia = teman sekolah yang paling dekat
a.budi = pengasuh yang sangat tidak disukai
santri = teman kelas yang paling baik
setelah pertemuan tersebut 5 hari dijumlahkan secara keseluruhan untuk melakukan assesment kepada klien RN, dan pertemuan itu aku dan klien berjalan-jalan keluar sambil berbelanja makanan ringan dan duduk-duduk sambil bercerita lagi namun pada saat itu pertemuan dalam yang terakhir pada sesi assesment.

B . Rencana intervensi
Isu- isu penting :
Ø  Tidak terpenuhinya kebutuhan pendidikan klien RN
Ø  Kurangnya perhatian orang tua
Ø  Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
Ø  Orang tua merasa tidak dapat mengasuh dengan baik anaknya
Ø  Ayah kurang mengakui anaknya
Ø  Keluarga tidak mampu
Ø  Lingkungan panti yang menekan
Ø  Pengasuh panti yang acuh tak acuh
Ø  Bicara seadanya /tertutup
Ø  Kemarahan yang selalu dipendam



Fokus masalah
Ø  Perhatian orang tua yang dibutuhkan oleh anak
Ø  Prsepsi Anak merasa ayah tidak memperdulikan lagia anak-anaknyanya dalam hal ini RN
Ø  Sikap tertutup klien RN
Ø  Pandangan terhadap pengasuh yang acuh tak acuh sehingga klien membenci pengasuh yang seakan-akan menekan klien RN
Rencana intervensi
Ø  Psikoanalisa , mengubah presepsi klien terhadap ayahnya sehingga menciptakan situasi yang lebih akrab dan pentingnya seorang ayah dalam sebuah keluarga
Ø  Terapi keluarga, dimana pengubahan prilaku keluarga terhadap pemberian perhatian dan kasih sayang agar lebih peduli terhadap anak.
Ø  RET (Rational Emotive therapy ), klien RN agar mampu mencurahkan kemrahan dan kejengkelannya dengan hal-hal positif agar lebih terbuka dan percaya diri
Ø  Pengubahan prilaku klien RN kepada ayahnya dan pengasuhnya agar sikap marah dan tidkan yang sering dilakukan klien RN kepada ayahnya yang tidak mau berbicara dan sikap klien RN yang selalu menghindari pengasuh yang selalu memaki dan memarahinya.





Lampiran
RPSAA
Gambar gedung RPSAA
Identitas klien RN


Klien menggunakan baju putih dan coklat, peksos menggunakan almamter
Proses interaksi dengan klien RN